Makassar (ANTARA) - Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) BPSDMI Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Wulan Aprilianti Permatasari mengatakan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi kunci melahirkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri dan menjadi aspek berharga dalam pembangunan ekonomi indonesia.
"Pendidikan vokasi bukan hanya sekadar pilihan, namun menjadi kunci untuk membentuk masa depan yang baik. Pendidikan vokasi tidak hanya memberikan manfaat bagi industri melalui penyediaan tenaga kerja industri yang kompeten, tetapi juga memberikan peluang karier yang beragam bagi para lulusan," kata Wulan
dalam Dies Natalis ke-57 Politeknik ATI Makassar, di Aula Politeknik ATI Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/4).
Menurut dia, pemerintah telah menerbitkan kebijakan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi melalui Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, hal ini untuk memastikan agar lulusan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi siap kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja atau menguasai keahlian-keahlian baru yang dibutuhkan, ataupun nantinya akan menjadi wirausaha baru.
"Unit pendidikan Kemenperin termasuk Politeknik ATI Makassar harus menjadi contoh dan pelopor dalam mencapai tujuan revitalisasi pendidikan vokasi tersebut," tambahnya.
Wulan berharap Perayaan Dies Natalis ke-57 ini harus menjadi milestone bagi seluruh sivitas Politeknik ATI Makassar untuk senantiasa berkarya secara nyata.
Tiga program studi yang dimiliki Politeknik ATI Makassar telah terakreditasi Unggul yang bisa menjadi bukti penyelenggaraan pendidikan vokasi di Politeknik ATI Makassar telah melampaui standar dan memiliki kualitas tertinggi.
"Capaian ini harus dijaga dan ditingkatkan dengan jaminan akreditasi internasional agar Politeknik ATI Makassar menjadi pusat keunggulan bidang teknologi industri manufaktur,"katanya.
Tersertifikasi ISO
Di momen perayaan Dies Natalis ke-57, Politeknik ATI Makassar menerima empat Sertifikat ISO, yaitu ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, ISO 21001:2018 Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan, ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan, dan ISO 31000:2018 Manajemen Risiko.
Sertifikat ISO tersebut diserahkan oleh Executive Vice President Marketing PT Mutuagung Lestari, Sidik Ahmad kepada Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri.
"Dengan sertifikasi ISO menjadi salah satu bukti komitmen Politeknik ATI Makassar meningkatkan mutu atau layanan yang diberikan telah sesuai dengan standar internasional untuk mewujudkankan Politeknik ATI Makassar sebagai kampus vokasi industri yang unggul,"kata Basri.
Sebelumnya, Politeknik ATI Makassar telah menjalani proses audit dari PT Mutuagung Lestari pada 29 Januari-1 Februari 2024. Berdasarkan hasil audit, tidak ada temuan mayor. Sehingga, Politeknik ATI Makassar direkomendasikan untuk memeroleh Sertifikat ISO.
Prestasi lain yang dipaparkan Basri dalam laporannya, yaitu Politeknik ATI Makassar kembali berhasil meraih peringkat tertinggi nilai SAKIP di seluruh unit pendidikan tinggi Kemenperin dengan nilai 80,70 dengan predikat ‘A’.(*/Inf)