Mamuju (ANTARA News) - Aktivitas transportasi udara di Provinsi Sulawesi Barat pada Oktober 2012 stagnan dengan jumlah frekuensi hanya 92 kali penerbangan.

Kondisi ini tidak mengalami perubahan bila dibandingkan pada September 2012 dengan capaian sama yakni 92 kali penerbangan.

"Kondisi penerbangan pada Oktober dan September tidak mengalami peningkatan dan tidak turun. Akan tetapi jika dibandingkan kondisi Oktober tahun 2011 maka telah terjadi peningkatan sebesar 9,52 persen dengan asumsi hanya 84 kali penerbangan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulbar, Nursam Salam di Mamuju, Kamis.

Menurut dia, jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dan datang melalui Sulbar selama Oktober 2012 hanya sebesar 4.922 orang. Apabila dibandingkan dengan keadaan September 2012, tercatat mampu mencapai 5.110 orang.

"Ini berarti kondisinya juga mengalami penurunan sekitar 2,31 persen. Akan tetapi, jika kembali dibandingkan kondisi pada Oktober tahun sebelumnya dengan capaian 4.154 orang, maka terjadi peningkatan sebesar 20,17 persen," ungkap Nursam.

Sedangkan jumlah barang yang dibongkar dan dimuat melalui bandara Tampapadang, Mamuju selama Oktober 2012, tercatat hanya sekitar 24.637 Kg dan itu berarti mengalami penurunan sekitar 10,17 persen apabila dibandingkan dengan keadaan September 2012 yang tercatat sebesar 27.426 kg.

Hal ini kata dia, berbeda jika dibandingkan dengan kondisi Oktober tahun sebelumnya yang mencapai 19.524 Kg, telah terjadi peningkatan sebesar 26,19 persen.

Kondisi penerbangan di Sulbar ini masih stagnan, kata dia, akibat kondisi investasi di daerah belum terlalu kondusif.

"Angkutan transportasi udara yang memanfaatkan masih sangat minim. Umumnya yang menggunakan jasa penerbangan ini hanya di dominasi dari kalangan birokrasi pemerintah provinsi dan sebagian pejabat dari lingkup kabupaten Mamuju," ujarnya.

Masyarakat cenderung tidak memilih jalur transportasi udara kata dia, karena persoalan biaya tiket berbanding jauh antara tiket pesawat dan melalui jalur darat. (T.KR-ACO/S023)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024