Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan, gerhana bulan total yang terjadi pada Selasa akan memicu pasang surut air laut.

"Untuk dampaknya sendiri lebih seperti pasang air laut yang lebih tinggi dari biasanya," kata anggota Tim Pengamatan Gerhana Bulan Total BMKG IV Makassar, Kaharuddin dikonfirmasi di Makassar, Selasa.

Ia menambahkan, gerhana bulan total biasanya terjadi saat bulan purnama. Adapun prakiraan cuaca saat terjadi gerhana bulan total dalam kondisi mendung.

Berdasarkan pantauan, kondisi cuaca di wilayah Makassar dan sekitarnya hingga pukul 17.00 Wita akan berawan setelah hujan ringan.

Sejauh ini, tim pengamat gerhana bulan total di kantor BMKG Wilayah IV Makassar, Jalan Prof Basalamah sedang mempersiapkan pemantauan.

Sebelumnya, dari perkiraan proses gerhana bulan di wilayah Sulsel untuk fase terjadinya gerhana bulan total, Gerhana Penumbra (awal) dimulai dari (P1) pukul 16,02 Wita.

Selanjutnya Gerhana Sebagian dimulai (U1) 17.09 Wita. Gerhana total dimulai (U2) pukul 18.16 Wita. Puncak gerhana (UT) terjadi pada pukul 19.00 Wita.

Gerhana total berakhir (U3) pada 19,41 Wita. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pukul 20:49 Wita dan Gerhana Penumbra berakhir (P4) pukul 21:56 Wita.

Berdasarkan data Puslitbang Antariksa Badan Penelitian Penerbangan dan Antariksa BRIN, gerhana bulan total berlangsung dengan durasi total satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbra (sebagian + total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.

Selain itu, fenomena gerhana bulan total tidak menyebabkan banjir, tetapi genangan air menjadi lambat untuk dibuang ke laut sehingga bisa terjadi banjir ROB. Sebab, pasang surut bulan purnama terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus.

Kepala BRIN Thomas Djamaludin sebelumnya menyatakan, permukaan air laut akan maksimum atau lebih tinggi dari biasanya. Umumnya terjadi dua kali setiap bulan, yaitu bulan baru dan bulan purnama.

Akan terjadi pasang maksimum yang dapat menyebabkan air laut menjadi lebih tinggi dari biasanya jadi berhati-hatilah.

 

 


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024