Makassar (ANTARA) - Kepala Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI) Irwan Abdalloh mengatakan, dalam 10 tahun terakhir investor syariah tumbuh 21,95 persen.

"Dari pertumbuhan itu, terdapat investor aktif yang terus bertumbuh sejak 2019 hingga pada masa adaptasi normal baru 2022," kata Irwan pada kegiatan media gathering di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, animo masyarakat terhadap pasar modal syariah itu dilihat dari sisi kinerjanya, memiliki 493 saham syariah dan 46 persen adalah kapitalisasi saham.

Menurut dia, Pasar Modal Syariah Indonesia adalah pasar ritel berbasis digital yang didukung oleh pemerintah.

Dia mengatakan, BEI adalah Bursa Efek pertama di dunia yang mengembangkan mekanisme transaksi saham syariah yang terintegrasi dan memenuhi prinsip syariah.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya 25 fatwa DSN Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang produk dan mekanisme di Pasar Modal Syariah.

Sementara itu, sebaran investor di Indonesia, didominasi di Pulau Jawa sebanyak 75.126 atau sekitar 67 persen.

Adapun nilai transaksinya tercatat Rp6.060 miliar atau sekitar 83 persen. Sedang Sulsel hanya Rp151 miliar nilai transaksinya. Suasana penyampaian materi gathering mengenai kinerja Pasar Modal Syariah yang cenderung terus bertumbuh. Antara/ HO -BEI Syariah

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024