Makassar (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah membangun dua kandang tertutup atau Close House di Bone dan Wajo, dengan total anggaran mencapai Rp3 miliar.
Kepala Disnakkeswan Sulsel drh Nurlina Saking di Makassar, Selasa mengatakan, tujuan pembangunan kandang itu untuk mendukung peningkatan produksi daging ayam dan telur. Juga peningkatan populasi agar ada efisiensi dalam pemeliharaan, sehingga produksi per tahunnya meningkat.
"Program ini diberikan kepada masyarakat peternak (bantuan ke peternak). Saat ini progresnya sedang memulai pengerjaannya.
Jadi sementara berproses ini, lagi berjalan," kata Lina.
Ia membandingkan dengan kandang open house, yang produksinya masih jauh dibanding close house.
Dalam setahun dengan kandang tertutup, peternak bisa sampai enam kali panen, sedangkan kandang biasa (terbuka) empat kali panen saja.
"Efektif sekali, karena kandang tertutup tidak terpengaruh oleh cuaca," katanya.
Sementara itu, terkait realisasi program kompensasi terhadap PMK, hingga kini belum ada tanda-tanda.
Plt Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Sulsel, drh Sriyanti Haruni, mengaku masih menunggu arahan pusat. "Insyaallah disegerakan," ucapnya singkat.
Timnya mengaku bakal berkoordinasi dengan pusat perihal penyelesaian pembuatan rekening peternak itu. "Masih dalam tahap pembuatan rekening info terakhirnya," ucapnya.
Kepala Disnakkeswan Sulsel drh Nurlina Saking di Makassar, Selasa mengatakan, tujuan pembangunan kandang itu untuk mendukung peningkatan produksi daging ayam dan telur. Juga peningkatan populasi agar ada efisiensi dalam pemeliharaan, sehingga produksi per tahunnya meningkat.
"Program ini diberikan kepada masyarakat peternak (bantuan ke peternak). Saat ini progresnya sedang memulai pengerjaannya.
Jadi sementara berproses ini, lagi berjalan," kata Lina.
Ia membandingkan dengan kandang open house, yang produksinya masih jauh dibanding close house.
Dalam setahun dengan kandang tertutup, peternak bisa sampai enam kali panen, sedangkan kandang biasa (terbuka) empat kali panen saja.
"Efektif sekali, karena kandang tertutup tidak terpengaruh oleh cuaca," katanya.
Sementara itu, terkait realisasi program kompensasi terhadap PMK, hingga kini belum ada tanda-tanda.
Plt Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Disnakkeswan Sulsel, drh Sriyanti Haruni, mengaku masih menunggu arahan pusat. "Insyaallah disegerakan," ucapnya singkat.
Timnya mengaku bakal berkoordinasi dengan pusat perihal penyelesaian pembuatan rekening peternak itu. "Masih dalam tahap pembuatan rekening info terakhirnya," ucapnya.