Makassar (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BKKBN Sulsel) mengumpulkan camat se-provinsi itu untuk membahas strategi percepatan penurunan stunting.

"Pada tahap pertama kami kumpulkan 156 Camat dari 311 Camat se-Sulsel untuk duduk bersama membahas stunting," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Andi Ritamariani di Makassar, Sabtu.

Ia mengatakan pertemuan ini tujuannya untuk membahas strategi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) pada kegiatan komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi mitra kerja.

Menurut Andi Rita, stunting menjadi tantangan dan ancaman serius generasi bangsa, karena mempengaruhi kualitas dan kecerdasan anak-anak yang berperan sebagai generasi penerus bangsa.

Dijelaskan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi dalam jangka waktu yang lama khususnya di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

"Anak tidak tumbuh maksimal sehingga badannya lebih pendek dari anak seusianya, bukan hanya itu kecerdasannya juga rendah akibat otak tidak berkembang dan dewasa kelak mudah terserang penyakit metabolik,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani yang hadir pada kesempatan yang sama mengatakan semua tim agar langsung bergerak cepat merespon tugas masing-masing dalam mendukung percepatan penurunan stunting.

"Kesuksesan suatu provinsi jika mampu mengawal program prioritas nasional salah satunya adalah stunting," katanya.

Berkaitan dengan hal itu, dia berharap agar edukasi mengenai stunting kepada para camat akan membantu percepatan penurunan stunting di Sulsel yang ditargetkan di tahun 2024 turun di
angka 14 persen sesuai target nasional.
  Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi Ritamariani. Antara/ HO- BKKBN Sulsel

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024