Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berkolaborasi dengan Partnership for Australia-Indonesia Research (PAIR) siap berkontribusi untuk mewujudkan ekonomi biru ( blue economy) secara berkelanjutan.
Direktur Eksekutif Australia-Indonesia Centre Dr Eugene Sebastian di Makassar, Selasa, mengatakan ketertarikannya dalam ekonomi biru atau pengembangan "coastal" dan "marine" untuk kelautan dan perikanan daerah pesisir.
"Tentu saja ada ketertarikan yang sangat besar dari Australia untuk membantu ekonomi biru, terutama dalam pengembangan rumput laut," katanya.
Selain itu, kata dia, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk ASEAN Forum yang tentunya menjadi salah satu peluang juga untuk bisa menyuarakan kembali dan memperbesar diskusi tentang ekonomi biru terkait kelautan.
"Kolaborasi riset yang kita lakukan bersama Unhas memang fokus dalam tiga area kerja sama dan salah satunya mengenai pengembangan potensi rumput laut," kata Eugene Sebastian.
Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa, mengatakan rumput laut menjadi salah satu komoditi andalan Sulsel. Hal itu bisa dilihat dari besarnya nilai ekspor rumput laut pra nelayan ke berbagai negara tujuan.
"Rumput laut perlu dilakukan riset bagaimana agar pertumbuhan dan hasil produksi rumput laut petani semakin meningkat dan sekaligus mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan fokus kementeriannya saat ini mengakselerasi lima program berbasis ekonomi biru.
Adapun lima program berbasis ekonomi biru tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan ekosistem laut, pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Unhas-PAIR berkolaborasi wujudkan ekonomi biru berkelanjutan