Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan menyalurkan bantuan 225.000 butir telur bagi keluarga berisiko stunting di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar dan Jeneponto.

"Bantuan yang disalurkan di tiga lokasi ini merupakan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) kemitraan dengan PT Satwa Utama Raya, perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan unggas ayam," kata Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr H Aslam Patonangi di Makassar, Rabu.

Penyerahan bantuan tahap II itu dilakukan secara simbolis pada Grand Launching Penyaluran Pemberian Makanan Tinggi Protein untuk Mendukung Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Sulsel.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Hj Andi itamariani mengatakan, bantuan tahap II ini diberikan sebanyak 7.500 rak telur disalurkan di empat kecamatan di Kota Makassar sebanyak 328 rak telur, Kabupaten Takalar akan disalurkan sebanyak 1.031 rak telur, Kabupaten Jeneponto disalurkan sebanyak 3.816 rak telur, dan Kabupaten Gowa akan disalurkan sebanyak 2.325 rak telur.

Andi Rita menyebutkan, kegiatan ini merupakan wujud implementasi Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting (PPS) dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Percepatan Penurunan Angka Stunting (RAN PASTI) serta Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 19 tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Karena itu, lanjut dia, setiap unsur pemerintah, swasta dan masyarakat harus saling bekerja sama dalam menurunkan angka stunting. Semua harus mengambil peran sesuai dengan tugas dan kemampuan masing-masing, dan inilah yang diimplementasikan oleh PT SAR.

Sedangkan Grand Launching ini sebagai langkah mewujudkan koordinasi dan sinergi lintas sektor untuk berperan aktif dalam percepatan penurunan stunting di Sulsel dengan melibatkan mitra kerja dan dunia usaha dengan memberikan layanan intervensi spesifik kepada kelompok sasaran keluarga anak stunting atau keluarga berisiko stunting.

“Perlu Kami sampaikan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)TPPS Provinsi Sulsel telah bekerja memaksimalkan semua potensi dalam upaya menurunkan angka stunting di Sulsel yang masih tinggi 27,4 persen atau masih diatas rata-rata nasional 24 persen” ujar Andi Rita. Ilustrasi suasana penyerahan bantuan 225.000 butir telur secara simbolis yang diwakili pihak Pemda yang akan menyalurkan ke keluarga berisiko stunting di empat daerah di Sulsel. Antara/ HO-BKKBN Sulsel

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024