Mamuju (ANTARA News) - Harga ikan kering jenis ikan teri yang dijual di pasaran Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melonjak akibat cuaca buruk yang membuat nelayan takut melaut.

Pemantauan di Mamuju, Kamis, harga ikan teri yang biasanya dijual pedagang Rp10 ribu per kilogram terus melonjak menjadi Rp15 ribu/kg, kemudian menjadi Rp20 ribu/kg sejak sebulan terakhir ketika perairan sulawesi dilanda cuaca buruk.

Nelayan di Mamuju banyak yang takut melaut akibatnya pasokan ikan di pasaran kota itu menjadi kurang dan ikan mengalami kelangkaan sehingga harganya terus melonjak, termasuk harga ikan teri.

Selain ikan teri, harga ikan basah juga mengalami kenaikan hingga 100 persen akibat cuaca buruk.

Menurut salah seorang pedagang, ikan katombo dan ikan tapilalang yang sebelumnya dijual Rp10 ribu untuk delapan ekor naik menjadi Rp20 ribu, kemudian ikan turingan yang sebelumnya Rp5.000,00 per ekor naik menjadi Rp10 ribu/ekor.

Sejumlah nelayan tradisional di Kabupaten Mamuju tidak berani melaut karena tingginya gelombang hingga mencapai 4 meter.

Suman, nelayan setempat, mengatakan bahwa dirinya dan rekan-rekannya tidak melaut karena berisiko bagi keselamatannya meskipun akhirnya mereka juga tidak punya penghasilan untuk menafkahi keluarganya.

Cuaca buruk hingga saat ini masih melanda perairan Sulawesi sehingga nelayan Mamuju masih takut melaut kondisi itu membebani ekonomi warga yang hidup di bawah garis kemiskinan.

"Naiknya harga ikan di Mamuju cukup membebani kami sebagai warga miskin karena tidak bisa memenuhi kebutuhan," kata Icci, ibu rumah tangga di daerah itu.

Ia mengatakan bahwa keluarganya yang hanya mengandalkan pendapatan suaminya sebagai tukang becak untuk bertahan hidup di Kota Mamuju sehingga cukup terbebani dengan naiknya harga ikan di pasaran.

"Kami sulit memenuhi kebutuhan kami, misalnya, membeli ikan yang harganya cukup mahal sehingga untuk memenuhi kebutuhan kami cukup dengan mi instan dan telur," katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut hanya bisa membuatnya pasrah dan berharap cuaca buruk yang membuat nelayan enggan melaut sehingga membuat ikan mahal di pasaran segera berlalu. (T.KR-MFH/D007)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024