Makassar (ANTARA News) - Cuaca buruk menghambat distribusi bahan bakar minyak PT Pertamina Regional VII Makassar dalam dua pekan terakhir. 

"Cuaca buruk yang terjadi dalam dua pekan terakhir Januari 2013 telah menurunkan distribusi BBM sekitar lima hingga 10 persen dari jumlah normal," kata General Manager Fuel Retail Marketing PT Pertamina Regional VII Makassar, Ageng Giriyono di Makassar, Rabu.

Menurut dia, pengapalan BBM dari Kalimantan ke Sulawesi mengalami perlambatan saat terjadi cuaca buruk pada pertengahan Januari 2013, sehingga BBM di sejumlah daerah terhambat juga distribusinya.

Dia mengatakan, untuk wilayah kerjanya terdapat 17 terminal BMM, enam depot pengisian pesawat udara (DPPU), satu depot elpiji, dan 637 lembaga penyalur BBM.

"Namun kini distribusi sudah berangsur normal, meskipun tetap harus waspada dalam proses pendistribusiannya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurutnya pendistribusian BBM dua pekan lalu berada pada kondisi cuaca yang berada pada level merah, namun kini sudah masuk level kuning untuk area Sulawesi, sehingga distribusi BBM dijamin lebih lancar.

Sementara itu, wilayah pedesaan dan pesisir yang sulit terakses BBM pada saat kondisi cuaca buruk di antaranya Pulau Lumu-Lumu, Makassar, harga BBM jenis premium sempat mencapai Rp5.000 per liter.

Hal itu diakui salah seorang warga Pulau Lumu-Lumu, Makassar Idris yang berprofesi sebagai tukang ojek. "Saat cuaca buruk Premium harus dibeli Rp5.000 per liter. Suplai dari Kota Makassar terhambat akibat kapal antarpulau sulit merapat, menyusul tinggi gelombang mencapai tiga meter," katanya. (T.S036/E005)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024