Makassar (ANTARA) - Pentathlon Indonesia Modern (MPI) Sulawesi Selatan Sulsel akan mempertandingkan tiga atletnya dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) serta Seleksi Nasional (Seleknas) Pentathlon Modern di Stadion Militer Viyata Jales Yudha, Jakarta Utara, 17-18 Desember 2022.
Ketua MPI Provos Sulsel St Diza Ali mengatakan, keikutsertaan atlet yakni Yusri, Alyas Praji, dan Sri Wahyuni dalam ajang ini sebagai bagian dari peningkatan prestasi atletnya.
“Ini harus diikuti. Apalagi turnamen ini merupakan bagian dari penilaian peringkat nasional. Kami bangga, karena atlet putra dan putri Sulsel saat ini menduduki peringkat pertama nasional. Target kami minimal dua emas dan mempertahankan peringkat,” jelas Diza Ali. di Makassar, Jumat.
Ada dua angka yang harus diikuti. Triathlon individu (berlari, berenang, dan menembak) dan lari laser nomor (berenang dan menembak).
Dijelaskannya, turnamen ini juga merupakan ajang seleksi Asian Games dan UIPM Biathle/Triathle World Championship 2023.
Biathle mempertandingkan cabang renang dan lari sedangkan Triatle mempertandingkan cabang renang, lari dan menembak. Rencananya event tersebut akan digelar pada 26-30 April 2023. Ini merupakan kali pertama Kejuaraan Dunia Biathlon/Triathlon digelar di Asia.
Meski tanpa dukungan anggaran dari Pemprov apalagi KONI Sulsel, sebagai bentuk dukungan terhadap atlet berprestasi, Diza Ali tetap mendorong atletnya untuk mengikuti kejurnas.
“Atlet-atlet MPI Sulsel saat ini sudah menunjukkan prestasi di ajang eksebisi PON XX Papua. Mereka membawa pulang dua emas, satu perak, dan satu perunggu. “Sebenarnya kita punya empat atlet yang kualitasnya bagus. Tapi kali ini kita hanya mengirim tiga orang saja,” kata Diza Ali.
Pentathlon Modern Indonesia (MPI) Sulsel Andi Ifal Anwar optimis atlet Sulsel bisa bersuara dan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan internasional.
“Selain pengalaman, para atlet bisa dikuatkan dengan tren performa positif yang tercatat selama ini di tingkat nasional,” ujarnya.
Bagi MPI Sulsel, Andi Ifal berharap melalui penampilan yang diperlihatkan para atletnya, KONI Sulsel dapat membuka pintu untuk menjadi anggota. Karena sudah lama pendaftaran berkas cabang olahraga, namun hingga akhir tahun 2022 tidak ada tanggapan sama sekali. Padahal pengurus pusat mereka sudah bergabung dengan KONI.
Menjadi anggota KONI akan memudahkan mereka dalam menyelenggarakan event nasional maupun internasional di Korea Selatan. Apalagi, saat ini sudah ada tujuh kabupaten kota yang telah terbentuk.
Pada PON XXI Aceh mendatang juga telah dipertandingkan. Mereka dapat memberikan hasil yang positif sehingga menjadi bagian dari cabang olahraga utama baru untuk Korea Selatan.
Ketua MPI Provos Sulsel St Diza Ali mengatakan, keikutsertaan atlet yakni Yusri, Alyas Praji, dan Sri Wahyuni dalam ajang ini sebagai bagian dari peningkatan prestasi atletnya.
“Ini harus diikuti. Apalagi turnamen ini merupakan bagian dari penilaian peringkat nasional. Kami bangga, karena atlet putra dan putri Sulsel saat ini menduduki peringkat pertama nasional. Target kami minimal dua emas dan mempertahankan peringkat,” jelas Diza Ali. di Makassar, Jumat.
Ada dua angka yang harus diikuti. Triathlon individu (berlari, berenang, dan menembak) dan lari laser nomor (berenang dan menembak).
Dijelaskannya, turnamen ini juga merupakan ajang seleksi Asian Games dan UIPM Biathle/Triathle World Championship 2023.
Biathle mempertandingkan cabang renang dan lari sedangkan Triatle mempertandingkan cabang renang, lari dan menembak. Rencananya event tersebut akan digelar pada 26-30 April 2023. Ini merupakan kali pertama Kejuaraan Dunia Biathlon/Triathlon digelar di Asia.
Meski tanpa dukungan anggaran dari Pemprov apalagi KONI Sulsel, sebagai bentuk dukungan terhadap atlet berprestasi, Diza Ali tetap mendorong atletnya untuk mengikuti kejurnas.
“Atlet-atlet MPI Sulsel saat ini sudah menunjukkan prestasi di ajang eksebisi PON XX Papua. Mereka membawa pulang dua emas, satu perak, dan satu perunggu. “Sebenarnya kita punya empat atlet yang kualitasnya bagus. Tapi kali ini kita hanya mengirim tiga orang saja,” kata Diza Ali.
Pentathlon Modern Indonesia (MPI) Sulsel Andi Ifal Anwar optimis atlet Sulsel bisa bersuara dan menjadi wakil Indonesia di kejuaraan internasional.
“Selain pengalaman, para atlet bisa dikuatkan dengan tren performa positif yang tercatat selama ini di tingkat nasional,” ujarnya.
Bagi MPI Sulsel, Andi Ifal berharap melalui penampilan yang diperlihatkan para atletnya, KONI Sulsel dapat membuka pintu untuk menjadi anggota. Karena sudah lama pendaftaran berkas cabang olahraga, namun hingga akhir tahun 2022 tidak ada tanggapan sama sekali. Padahal pengurus pusat mereka sudah bergabung dengan KONI.
Menjadi anggota KONI akan memudahkan mereka dalam menyelenggarakan event nasional maupun internasional di Korea Selatan. Apalagi, saat ini sudah ada tujuh kabupaten kota yang telah terbentuk.
Pada PON XXI Aceh mendatang juga telah dipertandingkan. Mereka dapat memberikan hasil yang positif sehingga menjadi bagian dari cabang olahraga utama baru untuk Korea Selatan.