Mamuju (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga Sejahtera Provinsi Sulawesi Barat Yulia Zubir Akmal mengajak kaum perempuan untuk menjadi inovator dalam pembangunan.
“Perempuan diharapkan menjadi inovator pembangunan,” ujar Yulia Zubir Akmal pada peringatan Hari Ibu ke-94 di Graha Sandeq Mamuju, Senin.
Peringatan Hari Ibu ke-94 ini diikuti seluruh organisasi perempuan di Provinsi Sulbar.
Peringatan Hari Ibu, menurut Yulia Zubir Akmal, merupakan momen silaturahim dan evaluasi sekaligus ruang untuk menentukan langkah yang akan diambil.
“Ayo organisasi wanita hari ini kita introspeksi diri untuk berbuat lebih baik ke depan,” kata Yulia Zubir Akmal.
Dijelaskannya, kasus stunting, bayi kurang gizi, anak putus sekolah dan kasus buta aksara merupakan contoh dari sekian banyak masalah yang dihadapi para ibu dalam menafkahi anaknya sehari-hari.
Maka, melalui momen peringatan Hari Ibu dengan tema 'Memberdayakan Perempuan Indonesia Maju', ia mengajak seluruh organisasi perempuan untuk menambah wawasan dan menjadi panutan.
Ia memaparkan lima agenda prioritas dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi perempuan, yaitu Pertama, peningkatan pemberdayaan wirausaha perempuan dari perspektif gender, Kedua, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
“Para ibu harus jauh lebih pintar menghadapi tantangan ini,” katanya.
Ketiga, lanjutnya, menindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Keempat mengurangi pekerja anak dan kelima mencegah perkawinan anak.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, kuncinya adalah data.
“Itulah sebabnya kami terus mendorong penyelesaian Program Data Desa Presisi di seluruh desa di Sulbar,” kata Akmal Malik.
Jadi, Sulbar dengan sumber daya dan SDM yang terbatas, menurut Akmal Malik, perlu menentukan skala prioritas.
“Kita harus mulai dari lingkungan kita sendiri. Sedang kita cari CSR untuk mengerjakan itu. Ini bukan salah OPD tapi belum ada datanya,” jelas Akmal Malik.
“Perempuan diharapkan menjadi inovator pembangunan,” ujar Yulia Zubir Akmal pada peringatan Hari Ibu ke-94 di Graha Sandeq Mamuju, Senin.
Peringatan Hari Ibu ke-94 ini diikuti seluruh organisasi perempuan di Provinsi Sulbar.
Peringatan Hari Ibu, menurut Yulia Zubir Akmal, merupakan momen silaturahim dan evaluasi sekaligus ruang untuk menentukan langkah yang akan diambil.
“Ayo organisasi wanita hari ini kita introspeksi diri untuk berbuat lebih baik ke depan,” kata Yulia Zubir Akmal.
Dijelaskannya, kasus stunting, bayi kurang gizi, anak putus sekolah dan kasus buta aksara merupakan contoh dari sekian banyak masalah yang dihadapi para ibu dalam menafkahi anaknya sehari-hari.
Maka, melalui momen peringatan Hari Ibu dengan tema 'Memberdayakan Perempuan Indonesia Maju', ia mengajak seluruh organisasi perempuan untuk menambah wawasan dan menjadi panutan.
Ia memaparkan lima agenda prioritas dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi perempuan, yaitu Pertama, peningkatan pemberdayaan wirausaha perempuan dari perspektif gender, Kedua, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
“Para ibu harus jauh lebih pintar menghadapi tantangan ini,” katanya.
Ketiga, lanjutnya, menindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, Keempat mengurangi pekerja anak dan kelima mencegah perkawinan anak.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulbar Akmal Malik mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, kuncinya adalah data.
“Itulah sebabnya kami terus mendorong penyelesaian Program Data Desa Presisi di seluruh desa di Sulbar,” kata Akmal Malik.
Jadi, Sulbar dengan sumber daya dan SDM yang terbatas, menurut Akmal Malik, perlu menentukan skala prioritas.
“Kita harus mulai dari lingkungan kita sendiri. Sedang kita cari CSR untuk mengerjakan itu. Ini bukan salah OPD tapi belum ada datanya,” jelas Akmal Malik.