Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gowa mencatat 55 dari 450 koleksi Museum Balla Lompoa terpasang sistem barcode guna memberikan kemudahan kepada pengunjung dalam mengakses informasi pada koleksi-koleksi tersebut.

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Gowa Ikbal Thiro melalui keterangannya di Makassar, Selasa mengatakan, pihaknya menargetkan seluruh koleksi yang ada di Museum Balla Lompoa bisa diakses pengunjung hanya dengan melalui barcode. Sehingga pengunjung yang datang akan lebih mudah mendapatkan informasi pada setiap koleksinya.

"Penggunaan sistem barcode pada koleksi ini kita sudah berlakukan di Desember 2022 ini. Karena memang ini untuk anggaran tahun ini, makanya masih puluhan. Tahun depan kita anggarkan lagi hingga seluruh koleksi bisa akses dengan barcode," urainya.

55 item koleksi yang disertai barcode antara lain, riwayat tentang Raja-raja Gowa yang pernah berkuasa, mahkota raja atau Salokoa dan aksesoris lainnya, serta senjata-senjata tajam tradisional yang dipergunakan di zaman kerajaan Gowa.

"Termasuk juga beberapa pakaian-pakaian adat yang menjadi koleksi kami di Museum Balla Lompoa," kata Ikbal.

Pengunjung yang menggunakan sistem barcode ini akan segara mendapatkan informasi melalui smartphone masing-masing.

"Ini bagian upaya kami mengikuti perkembangan digital yang ada sekarang ini," ujarnya.

Selain itu kata Ikbal, perbaikan Museum Balla Lompoa juga dilakukan tahun ini melalui pembaharuan beberapa sistem dan perbaikan tata letak koleksi dengan menyiapkan tempat penyimpanan koleksi (lemari) yang baru.

Utamanya pada tempat penyimpanan koleksi mata uang kuno yang ada di Museum Balla Lompoa. Jumlahnya sekitar 265 keping itu telah dibuatkan lemari khusus. Sehingga semakin tampak elegan dan elok saat dilihat pengunjung.

"Intinya kita akan terus melakukan perbaikan dan modernisasi sesuai perkembangan yang ada agar Museum Balla Lompoa semakin diminati masyarakat untuk dikunjungi. Hanya saja kami berharap dukungan anggaran baik dari APBD kabupaten maupun provinsi, termasuk melakukan bantuan DAK Kemendikbud dapat terus ada," harapnya.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024