Makassar (Antara News) - Tiga peguruan tinggi negeri di Kota Makassar segera menggunakan "software" asal Hongkong untuk mendeteksi keaslian suatu karya ilmiah yakni tesis dan disertasi.

"Khusus di wilayah Makassar, software atau perangkat lunak untuk mengantisipasi plagiat ini diperkenalkan di Univesitas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin dan Universitas Islam Negeri Alauddin," kata Instruktur I Pardigms Cabang Jakarta, Treesia di Makassar, Kamis.

Menurut dia, perangkat lunak yang telah dirancang khusus di Hongkong pada 1996 akan diperkenalkan untuk diaplikasikan pada tiga perguruan tinggi negeri di kota berjulukan "anging mammiri" ini.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya plagiat tesis atau disertasi sejumlah universitas di Indonesia sudah lebih awal menggunakan diantaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran dan Universitas Surabaya.

"Melalui perangkat itu dapat terdeteksi sejumlah kata, huruf, dan kalimat yang memiliki kesamaan. Sehingga bisa mengantisipasi tindakan plagiat," katanya.

Ketika perangkat lunak itu dioperasikan, maka akan memunculkan presentase kesamaan kata yang tercentang kemudian ditampilkan dalam bentuk angka.

Dari hasil tersebut, lanjut dia, akan lebih mudah mengetahui seberapa persen kesamaan suatu karya dengan karya lainnya, setelah terintegrasi dengan internet dengan jaringan yang cukup baik.

Dia mengatakan, selain perangkat lunak ini dapat mengoperasikan semua database, juga dapat mendeteksi kesamaan karya di media sosial, sehingga dapat mendeteksi karya plagiat dari internet atau media sosial.

Mengenai pengoperasiannya, diakui tidaklah rumit, karena hanya membutuhkan dua hingga tiga jam untuk menguasai program itu. Sedang kuota perangkat lunak tersebut tanpa batas (unlimited) dengan masa pakai selama setahun.(Editor : Zita Meirina)

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024