Makassa (Antara News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengunjungi keluarga legenda sepak bola Indonesia, almarhum Ramang, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu.

"Saya khusus datang ke sini, memang tujuan saya selaku Menpora, sudah saya jadwalkan lama berkunjung ke sini," katanya sebelum berziarah ke makam Ramang di Tempat Pemakaman Islam (TPI) Panaikang, Makassar.

Ia menjelaskan mengunjungi tokoh-tokoh olahraga Indonesia merupakan salah satu program kementerian yang dipimpinnya.

Pada Selasa (12/3), ia berencana mengunjungi keluarga Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) pertama, almarhum Ir. Soeratin Sosrosoegondo.

"Tujuan kami ke sini atas nama pemerintah. Salah satu program Kemenpora, saya selalu mengunjungi inspirator-inspirator atau tokoh-tokoh keolahragaaan Indonesia," katanya.

Almarhum Ramang, lanjut dia, tokoh legendaris sepak bola Indonesia yang memperkuat Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) dan PSSI hingga akhir hayatnya.

Zaman sang legenda sepak bola kelahiran 1928 itu, nama Indonesia pernah mendunia.

"Kita kenal betul ada sejarah kita menahan imbang Rusia 0-0 di Olimpiade Melbourne Tahun 1956, itu jadi satu cerita yang sangat legendaris," katanya.

Ia mengharapkan teladan baik dari macan sepak bola Ramang dapat diteruskan.

Melalui kunjungan itu, ia berharap tradisi legenda sepak bola tidak pernah pupus, khususnya dari rumah sang legenda, dari Kota Makassar, Provinsi Sulsel, dan Indonesia pada umumnya.

Roy mengatakan dalam waktu yang tidak lama lagi, Indonesia akan memasuki babak baru rekonsiliasi sepak bola nasional dengan Kongres PSSI pada 17 Maret 2013.

"Satu dua tidak sama pendapat itu pasti ada, penyatuan liga juga tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi insya Allah jalannya sudah ada, makanya kita saling berdoa," katanya.

Ia mengatakan pada 23 Maret 2013, tim sepak bola Indonesia akan melawan Arab Saudi.

"Pemain-pemain terbaik dari ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Primer League) akan bergabung menjadi satu kekuatan besar," katanya. (Editor : M Hari Atmoko)

Pewarta : Riesmawan Yudhatama
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024