Makassar (ANTARA) - Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan mengedukasi sejumlah jurnalis terkait zakat sebagai agen literasi zakat untuk masyarakat.
Giat ini juga digelar sebagai bentuk apresiasi kepada para insan pers dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang diperingati setiap 9 Februari, di Makassar, Kamis.
Kepala Perwakilan IZI Sulsel Ramli mengatakan insan pers memiliki kemampuan yang sangat besar dalam mensosialisasikan pentingnya zakat secara lebih luas dan menyeluruh.
"Dengan menggandeng media, cakupan informasi lebih luas, bahkan kami komitmen untuk mengedukasi zakat dengan mengajak teman-teman media mengawal langsung program kami di lapangan, termasuk di wilayah terpencil," urainya.
Menurut Ramli, peluang zakat di Sulsel sangat besar dengan potensi zakat mencapai sekitar Rp7,8 triliun di Sulsel, sementara pengelolaannya belum mencapai 10 persen oleh lembaga zakat.
IZI Sulsel mengelola sekitar Rp2,5 miliar selama 2022 lewat berbagai program reguler, seperti pada sektor kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya.
"Kami berharap media mendukung aktivitas kita sebagai lembaga zakat, maka sosialisasi zakat semakin meluas karena masyarakat butuh diberikan informasi," kata dia.
Selain itu, IZI berharap dukungan dari pemerintah untuk memberikan ruang yang sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar lembaga amil zakat (LAZ) swasta juga bisa memberikan sosialisasi ke berbagai instansi, termasuk instansi pemerintahan.
"Ruang kita terbatas, takut berbenturan dengan Baznas. Jadi kita butuh dukungan pemerintah untuk mendapatkan ruang yang sama dalam pengembangan program," urainya.
Penguatan implementasi program menjadi salah satu upaya yang dilakukan IZI dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana zakat.
IZI Sulsel mencatat sekitar 4000 donatur dari personal, lembaga, yayasan, intra sekolah yang tergabung menjadi donatur IZI.
Hampir semua program IZI Sulsel menyasar pemberdayaan, ekonomi, kesehatan hingga pengentasan kemiskinan. Salah satunya mendorong kampanye dampak zakat terhadap perbaikan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan kepercayaan mereka.
Giat ini juga digelar sebagai bentuk apresiasi kepada para insan pers dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023 yang diperingati setiap 9 Februari, di Makassar, Kamis.
Kepala Perwakilan IZI Sulsel Ramli mengatakan insan pers memiliki kemampuan yang sangat besar dalam mensosialisasikan pentingnya zakat secara lebih luas dan menyeluruh.
"Dengan menggandeng media, cakupan informasi lebih luas, bahkan kami komitmen untuk mengedukasi zakat dengan mengajak teman-teman media mengawal langsung program kami di lapangan, termasuk di wilayah terpencil," urainya.
Menurut Ramli, peluang zakat di Sulsel sangat besar dengan potensi zakat mencapai sekitar Rp7,8 triliun di Sulsel, sementara pengelolaannya belum mencapai 10 persen oleh lembaga zakat.
IZI Sulsel mengelola sekitar Rp2,5 miliar selama 2022 lewat berbagai program reguler, seperti pada sektor kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya.
"Kami berharap media mendukung aktivitas kita sebagai lembaga zakat, maka sosialisasi zakat semakin meluas karena masyarakat butuh diberikan informasi," kata dia.
Selain itu, IZI berharap dukungan dari pemerintah untuk memberikan ruang yang sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar lembaga amil zakat (LAZ) swasta juga bisa memberikan sosialisasi ke berbagai instansi, termasuk instansi pemerintahan.
"Ruang kita terbatas, takut berbenturan dengan Baznas. Jadi kita butuh dukungan pemerintah untuk mendapatkan ruang yang sama dalam pengembangan program," urainya.
Penguatan implementasi program menjadi salah satu upaya yang dilakukan IZI dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan dana zakat.
IZI Sulsel mencatat sekitar 4000 donatur dari personal, lembaga, yayasan, intra sekolah yang tergabung menjadi donatur IZI.
Hampir semua program IZI Sulsel menyasar pemberdayaan, ekonomi, kesehatan hingga pengentasan kemiskinan. Salah satunya mendorong kampanye dampak zakat terhadap perbaikan taraf hidup masyarakat guna meningkatkan kepercayaan mereka.