Makassar (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan mengerahkan Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) untuk ikut mengawasi proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) yang dilakukan Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk Pemilu 2024 yang mengacu pada data pemilih potensial dari Kemendagri yakni sebanyak 6.787.531 jiwa.

"Teman-teman di tingkat bawah melalui pengawas di kelurahan dikoordinir oleh Panwascam itu melakukan pengawasan di pekan pertama Coklit. Pengawasan melekat mengikuti Pantarlih," ujar anggota Bawaslu Sulsel Armayadi di sela-sela Siaga Pengawasan Satu Tahun Menuju Pemilu 2024 di aula kantor Bawaslu Sulsel, Makassar, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan masa tahapan, Coklit di mulai 12 Februari dan berakhir 14 Maret 2023, dan mengingat keterbatasan PKD dan personel Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), maka hanya mengikuti beberapa Pantarlih selama tujuh hari dan apabila masa Coklit berakhir, akan dilakukan uji petik.

"Jadi, teman-teman di bawah memetakan TPS mana yang jadikan sasaran untuk uji petik. Karena petugas Pantarlih itu tidak berbanding lurus dengan jumlahnya dari PKD kita," kata Koordinator Divisi Pencegahan Bawaslu Sulsel itu.

Amrayadi mengungkapkan bahwa persoalan utama adalah Bawaslu tidak diberikan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) oleh pemerintah, sehingga ini menjadi problem, untuk itu diperlukan strategi-strategi khusus pengawasan.

"Data DP4 kita tidak di kasih, dan memang tidak dikasih, bukan belum. Makanya kita pakai sistem uji petik," ungkap mantan Ketua KPU Kabupaten Soppeng ini.

Saat disinggung bagaimana Bawaslu memastikan data pemilih karena tidak menerima data, mengingat ada pemilih meninggal dunia, pindah domisili, masuk, ASN dan TNI Polri, tapi datanya masih tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), kata dia, Bawaslu di kabupaten kota juga sudah memegang data.

"Data-data itu untuk kita jadikan perbandingan dengan turunan ke bawah. Kecuali, ter update yang meninggal, setelah itu, tugasnya pengawasan memastikan. Persoalannya, memang kita tidak mendapatkan data itu,  begitu pula DPS (Daftar Pemilih Sementara), hanya rekap," katanya.

Di tempat terpisah, anggota KPU Sulsel Uslimin mengatakan, sejauh ini tim Pantarlih sudah menjalankan proses Coklit untuk pemutakhiran data pemilih dengan mendatangi rumah warga selama satu bulan dibantu PPK dan PPS. Untuk jumlah DP4 diterima dari Kemendagri pemilih potensial pada Pemilu 2024 mencapai 6.787.531 jiwa.

Sedangkan jumlah Pantarlih di Sulsel sebanyak 27.793 orang disebar di 24 kabupaten kota untuk mengecek keabsahan kependudukan melalui pemeriksaan e-KTP agar disesuaikan dengan data pemilih yang dipegang petugas.

"Tugas mereka di lapangan mengecek, mensinkronkan data, memastikan pemilih masih hidup, terdata, atau sudah meninggal, pindah datang, dan pelajar usia 17 tahun sudah bisa masuk data pemilih," kata pria disapa akrab Usle ini menjelaskan. 


Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024