Kendari (ANTARA Sulsel) - Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang secara mendadak menunda pelaksanaan Ujian Nasional SMA sederajat disayangkan para siswa peserta ujian ini di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Kami dapat memahami penundaan Ujian Nasional karena suatu kendala, tetapi disayangkan hal ini sampai terjadi. Siswa daerah lain di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sudah bisa melaksanakan ujian sementara kami harus ditunda," kata siswa SMA Negeri 2 Kendari, Dayat, di Kendari, Senin.

Sejumlah siswa lain juga menyayangkan penundaan pelaksanaan UN tersebut serta berharap mereka segera mendapatkan kepastian kapan ujian akhir itu akan dilaksanakan di sekolah mereka.

Menurut sejumlah siswa di sekolah itu, pihak kepala sekolah sudah menyampaikan bahwa UN hari ini tidak dapat dilaksanakan, dan kemungkinan bisa digelar pada Rabu (17/4) atau Kamis (18/4).

"Ini artinya belum ada kepastian," kata Dayat yang juga sama disampaikan sejumlah siswa lainnya.

Informasi dari pihak sekolah yang tidak pasti tersebut membuat perasaan was-was bagi siswa peserta UN.

"Selasa besok kami harus datang lagi untuk memastikan apakah ujian dilaksanakan Rabu atau Kamis. Sebenarnya kami sudah dikorbankan," ujar salah satu siswa itu, dan disahuti serupa oleh beberapa siswa lain.

Para siswa peserta UN di SMAN 4 Kendari yang batal menjalani UN pada hari ini, umumnya tetap berada di sekolah dan berdiri di bawah pohon serta ada pula yang duduk-duduk serta berdiskusi kecil seputar penundaan UN yang mereka alami.

Mereka telah membawa peralatan ujian yang diperlukan, seperti pensil, penghapus dan papan kecil yang mengisyaratkan bahwa mereka siap mental untuk menjalani ujian hari ini.

Salah satu guru SMA Negeri 4 Kendari La Lyu mengharapkan penundaan UN itu justru dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar lagi.

"Mari kita petik hikmah dari penundaan ujian yang baru pertama kali terjadi ini, untuk mematangkan persiapan. Sebagai guru kami dapat mengerti perasaan anak-anak, karena sesungguhnya mereka sudah siap tempur hari ini," kata Lyu, guru mata pelajaran Matematika itu pula.

Wakil Ketua DPRD Sultra Sabaruddin Labamba mengatakan bahwa penundaan UN 2013 itu telah mencoreng manajemen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Apa pun ceritanya penundaan Ujian Nasional yang baru pertama kali terjadi adalah bukti manajemen dan perencanaan Kemendikbud yang tidak baik," kata Sabaruddin.

Ujian Nasional ini 'kan pekerjaan berulang-ulang setiap tahun, sehingga idealnya dari tahun ke tahun penanganannya harus lebih baik bukan malah semakin buruk.

Dia menyayangkan pelaksanaan UN SMA/MA/SMK itu tertunda akibat keterlambatan pendistribusian naskah soal dari Jakarta.

Politisi Partai Amanat Nasional itu menyarankan, agar Kemendikbud tidak sentralistik menangani penyelenggaraan UN.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya Dinas Pendidikan provinsi sukses mengelola ujian nasional. Kenapa justru diambil alih pemerintah pusat malahan menjadi amburadul," kata dia lagi.

Berdasarkan informasi dari Kemendikbud bahwa UN SMA/MA/SMALB/SMK/Paket C di Sultra baru dapat dilaksanakan mulai Rabu (17/4), kata Kepala Dinas Pendidikan Sultra Damsid.

Pemberitahuan melalui pesan singkat disebutkan, "Yth. Kadisdik Sultra, karena kendala teknis di percetakan dan setelah koordinasi dengan BSNP maka untuk Provinsi Sultra UN SMU/MA/SMALB/SMK/Paket C mata pelajaran hari Senin dilaksanakan hari Jumat (19/4)."

Selanjutnya, mata pelajaran hasi Selasa dilaksanakan pada hari Senin (22/4). Jam pelaksanaan tidak berubah. Untuk mata pelajaran hari Rabu dan Kamis dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah ada. Surat resmi akan dikirim (Khairil A Notodiputro, Kabalitbang). Cc: Ketua BSNP.

Menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, peserta UN SMA sederajat di daerah ini sebanyak 23.375 orang, siswa madrasah aliyah (MA) 3.337 orang, dan sekolah menengah kejuruan (SMK) 5.676 orang.

Editor : Budisantoso Budiman




Pewarta : Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024