Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat luas lahan panen padi di provinsi itu pada 2022 mengalami peningkatan 52.900 hektare dari 990 ribu hektare pada 2021 menjadi 1,04 juta hektare pada 2022.

Kepala BPS Sulawesi Selatan (Sulsel) Suntono di Makassar, Kamis, mengatakan luas lahan panen padi yang terekam melalui pendataan oleh anggotanya itu sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Penambahan luas lahan padi warga di Sulsel hingga akhir Desember 2022 itu ada peningkatan 52,9 ribu hektare atau secara persentase sekitar 5,37 persen peningkatannya," ujar Suntono.

Ia mengatakan puncak panen padi dua tahun terakhir terjadi sebanyak dua kali yaitu pada bulan April dan September. Pada tahun 2022 puncak panen terjadi pada bulan April sebesar 199,4 ribu hektare sementara pada tahun 2021 terjadi pada bulan September juga sebesar 199,8 ribu hektare. 

Suntono menjelaskan sejak 2018 BPS telah bekerja sama dengan beberapa lembaga dalam penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA). Lembaga tersebut antara lain Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini bergabung dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kemudian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), serta Badan Informasi dan Geospasial (BIG).

Dia mengatakan KSA memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.

Penyempurnaan dalam berbagai tahapan penghitungan produksi beras telah dilakukan secara komprehensif tidak hanya luas lahan baku sawah saja, tetapi juga perbaikan penghitungan konversi gabah kering menjadi beras.

Sementara untuk produksi padi di provinsi itu sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 5,36 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), naik 269,5 ribu ton GKG atau 5,29 persen dibandingkan 2021 yang sebesar 5,09 juta ton GKG.

"Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan April yaitu sebesar 1,02 juta ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Juni sekitar 116 ribu ton GKG," katanya.

Sementara itu peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Wajo dan Kabupaten Bone. Di sisi lain beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar, misalnya Kabupaten Pinrang, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Jeneponto.

Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Bone, Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang. Sementara itu tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Parepare, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kota Makassar.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Kabupaten Bone, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Pinrang.

Sementara itu tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Palopo, Kota Parepare, dan Kota Makassar.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS: Luas panen padi di Sulawesi Selatan bertambah 52.900 hektare

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024