Mamuju (ANTARA Sulsel) - Alokasi anggaran pencegahan narkotika dan obat terlarang (Narkoba) di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dianggap masih sangat minim dalam mendukung pelaksanaan program pencegahan penggunaan obat terlarang di daerah itu.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Narkotika Daerah Mamuju Utara, H.Muhammad Saal saat menghadiri acara sosialisasi pencegahan Narkoba di Mamuju Utara, Sabtu.

Menurutnya, dukungan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) sangat kecil jika dibandingkan rencana program yang akan dilaksanakan jajaran Badan Narkotika Daerah dalam mewujudkan upaya pencegahan peredaran narkoba.

Namun demikian, kata dia, anggaran yang minim itu tetap dimaklumi karena terbatasnya kemanpuan keuangan pemerintah daerah.

"Saat ini para generasi muda kita sangat rentang dengan narkoba. Makanya, ajang sosialisasi bahaya narkoba terhadap pelajar menjadi sasaran utama agar mampu memahami dampak bahaya penggunaan Narkoba," kata Muhammad Saal yang juga Wakil Bupati Matra.

Saal menyampaikan, daerah Mamuju Utara merupakan gerbang lintas peredaran narkoba karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.

Sehingga kata dia, upaya pencegahan secara terus menerus dilakukan dengan melibatkan semua komponem termasuk instansi untuk melakukan kegiatan sosialisasi guna mempersempit ruang peredaran narkoba di kota ujung utara Sulbar ini.

Ia menyampaikan, upaya pencegahan terus digalakkan termasuk membangun kerjasama jajaran Polres Matra untuk melakukan pencegahan beredarnya penggunaan narkoba di daerah ini.

"Secara umum peredaran narkoba di Matra mulai mencemaskan sehingga semua pihak harus bahui membahu mempersempit ruang beredarnya narkoba itu sendiri," kata Saal.

Editor : Agus Setiawan






   

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024