Mamuju (ANTARA) - Lima budaya tradisional Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat telah terdaftar pada Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia.

"Ini merupakan hasil sinergi dalam upaya pendokumentasian dan pengarsipan kekayaan intelektual komunal milik Kabupaten Mamasa pada Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Sulbar Parlindungan, Senin.

Surat pencatatan kekayaan intelektual komunal terhadap ekspresi budaya tradisional tersebut diserahkan Kepala Kanwil Kemenkumham Sulbar Parlindungan kepada Bupati Mamasa Ramlan Badawi.

"Ini sebagai kado istimewa dari Kemenkumham Sulbar di Hari Jadi ke-21 Mamasa dengan menyerahkan surat pencatatan KIK ekspresi budaya tradisional Mamasa," ujar Parlindungan.

Kelima ekspresi budaya tradisional Mamasa tersebut, yakni upacara adat Pa'tomatean, upacara adat Mangngaro, tarian malluya, arsitektur Banua Bolong, dan arsitektur Banua Sura’/Banua Layuk.

Sementara, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Sulbar Rahendro Jati menilai dengan telah didaftarkan pada database Pusat Data Nasional KIK, maka tidak ada daerah lain di Indonesia yang dapat mengklaim ekspresi budaya tradisional Kabupaten Mamasa itu.

"Kelima EBT ini telah tercatat sebagai milik masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mamasa, sehingga tidak dapat lagi diklaim oleh daerah maupun bangsa lain," tegas Rahendro Jati.

Ia mengapresiasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa atas keberhasilan pendaftaran kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional Kabupaten Mamasa tersebut.

Menurut dia, keberhasilan itu merupakan kerja keras yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa serta juga aktif mengajak seluruh masyarakat di daerah itu agar menjaga kelestarian ekspresi budaya Mamasa dan bangga terhadap pencapaian tersebut.

"Semoga ke depan semakin banyak kekayaan intelektual komunal Mamasa yang dicatatkan dalam pusat data nasional KIK," ujar Rahendro Jati.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024