Gowa (ANTARA) - Wakil Presiden (Wakil Presiden) RI ke-10 dan ke-12, HM Jusuf Kalla (JK) menyebutkan fenomena banyaknya start-up yang akhirnya gulung tikar, karena tren saat ini banyak pengusaha yang kembali ke industri riil.

JK saat rapat dengan pimpinan dan dosen Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, di Kampus Teknik Unhas, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, mengatakan mengapa banyak start-up yang tumbang, karena banyak pengusaha yang kembali ke industri riil. yang memberikan nilai tambah.

JK menyebut banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi saat ini karyawannya di-PHK (PHK/PHK), apalagi saat pandemi COVID-19 melanda.

“Seperti yang kita tahu sekarang perusahaan teknologi, karyawannya di-PHK, karena pengusaha kembali ke industri riil, pertanian maju dengan teknologi yang memiliki nilai tambah. Bukan lagi bisnis yang katanya menghanguskan uang,” ujar JK lagi.

Lebih lanjut menurut Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI), kebutuhan manusia akan teknologi informasi adalah untuk mendukung kerja industri nyata, bukan untuk mendukung teknologi.

Meski diakuinya sendiri teknologi informasi atau komputer tetap dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan.

“Teknologi IT atau komputer yang baik itu tetap dibutuhkan, tapi tujuannya memberikan nilai tambah bukan lagi IT untuk kepentingan IT atau artificial intelligence,” lanjut JK.

Jusuf Kalla menilai teknologi Artificial Intelligence (AI) tidak akan bisa menggantikan manusia seperti yang banyak dikatakan orang.

“AI tidak seperti yang dikatakan orang bahwa mesin akan menggantikan manusia. Manusia tidak akan tergantikan dan ekonomi akan tumbuh dari nilai tambah dari efisiensi dan inovasi,” ujarnya.

Berita ini juga pernah muncul di Antaranews.com dengan judul: Jusuf Kalla mengakui banyak start-up yang tumbang

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024