Jakarta (ANTARA) - Elena Rybakina menjegal petenis nomor satu dunia Iga Swiatek, membuat juara bertahan tersebut gagal kembali ke final Indian Wells dengan kemenangan telak 6-2, 6-2 pada semifinal, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB.
Rybakina, juara bertahan Wimbledon yang mengalahkan unggulan teratas Swiatek di babak keempat Australian Open dalam perjalanannya ke final, kini memiliki kesempatan untuk membalas Aryna Sabalenka, yang mengalahkannya di Melbourne.
Petenis nomor dua dunia Sabalenka melaju dengan kemenangan 6-2, 6-3 atas unggulan ketujuh petenis Yunani Maria Sakkari.
Rybakina, peringkat 10 dunia, mengalahkan Swiatek sejak gim pembuka, melakukan servis dengan presisi tinggi.
Swiatek, pemenang French dan US Open tahun lalu, tidak memiliki jawaban atas serangan Rybakina, dan menyerah pada set pertama.
Hal itu kembali terulang pada set kedua saat Rybakina melaju untuk memimpin 5-0.
Swiatek, yang setelah pertandingan mengungkapkan bahwa dia merasa "tidak nyaman" di tulang rusuknya, akhirnya berhasil mempertahankan skor menjadi 5-1, dan bangkit untuk mematahkan servis Rybakina.
Namun, kesalahan yang dilakukan Swiatek saat mengejar bola memberi Rybakina match point dan dia mengonversinya dengan percaya diri.
"Saya tidak menyangka bahwa saya akan bermain sebagus itu hari ini," kata Rybakina, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Mudah-mudahan saya akan bermain seperti ini pada hari Minggu," ujar Rybakina, setelah menggagalkan upaya Swiatek untuk menjadi petenis putri pertama setelah Martina Navratilova pada 1990-91 yang memenangi gelar berturut-turut dalam turnamen yang digelar di gurun California itu.
Swiatek, yang masih berharap untuk mempertahankan gelarnya di Miami Open yang dimulai pekan depan, kecewa tidak bisa mengeksekusi ide pelatihnya untuk menghentikan Rybakina.
"Kami memikirkan Australian Open, kami ingin belajar dari pertandingan itu," ujar Swiatek.
"Saya ingin menggunakan tips-nya dan meningkatkan permainan saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya hari ini," imbuhnya.
Rybakina, juara bertahan Wimbledon yang mengalahkan unggulan teratas Swiatek di babak keempat Australian Open dalam perjalanannya ke final, kini memiliki kesempatan untuk membalas Aryna Sabalenka, yang mengalahkannya di Melbourne.
Petenis nomor dua dunia Sabalenka melaju dengan kemenangan 6-2, 6-3 atas unggulan ketujuh petenis Yunani Maria Sakkari.
Rybakina, peringkat 10 dunia, mengalahkan Swiatek sejak gim pembuka, melakukan servis dengan presisi tinggi.
Swiatek, pemenang French dan US Open tahun lalu, tidak memiliki jawaban atas serangan Rybakina, dan menyerah pada set pertama.
Hal itu kembali terulang pada set kedua saat Rybakina melaju untuk memimpin 5-0.
Swiatek, yang setelah pertandingan mengungkapkan bahwa dia merasa "tidak nyaman" di tulang rusuknya, akhirnya berhasil mempertahankan skor menjadi 5-1, dan bangkit untuk mematahkan servis Rybakina.
Namun, kesalahan yang dilakukan Swiatek saat mengejar bola memberi Rybakina match point dan dia mengonversinya dengan percaya diri.
"Saya tidak menyangka bahwa saya akan bermain sebagus itu hari ini," kata Rybakina, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Mudah-mudahan saya akan bermain seperti ini pada hari Minggu," ujar Rybakina, setelah menggagalkan upaya Swiatek untuk menjadi petenis putri pertama setelah Martina Navratilova pada 1990-91 yang memenangi gelar berturut-turut dalam turnamen yang digelar di gurun California itu.
Swiatek, yang masih berharap untuk mempertahankan gelarnya di Miami Open yang dimulai pekan depan, kecewa tidak bisa mengeksekusi ide pelatihnya untuk menghentikan Rybakina.
"Kami memikirkan Australian Open, kami ingin belajar dari pertandingan itu," ujar Swiatek.
"Saya ingin menggunakan tips-nya dan meningkatkan permainan saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya hari ini," imbuhnya.