Jakarta (ANTARA) - Daniil Medvedev mengalahkan Frances Tiafoe 7-5, 7-6 (7/4) dalam perjalanan mencapai final Indian Wells untuk pertama kalinya, Sabtu waktu setempat atau Minggu WIB.
Peringkat enam Medvedev, yang meraih gelar ATP di Rotterdam, Doha dan Dubai dalam waktu tiga pekan terakhir, memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 19 pertandingan.
Medvedev, yang belum pernah berhasil melewati babak keempat dalam ajang WTA dan ATP Masters 1000 di gurun California itu, memegang kendali kuat untuk sebagian besar pertandingan yang berlangsung selama satu jam 46 menit itu.
Namun, dia membutuhkan delapan match point untuk menyingkirkan peringkat ke-16 Tiafoe, dan akhirnya mengamankan kemenangan dengan ace kesembilannya hari itu.
"Itu gila... menjadi sangat ketat. Setelah 6-5, 40-0, saya pikir akan ketat di deuce, saya berkata 'Ya Tuhan, banyak peluang yang terlewatkan. Ini bisa berjalan tidak baik untuk saya'," ujar Medvedev, seperti disiarkan AFP.
"Ace membuat lega. Saya sangat senang bahwa saya berhasil tidak kalah dalam pertandingan ini."
Medvedev, yang tidak menunjukkan tanda-tanda masalah dari pergelangan kaki kanannya yang terpelintir saat menang di babak keempat atas Alexander Zverev, menunjukkan kesabaran saat dia melemahkan Tiafoe di set pertama.
Tiafoe mencapai semifinal Masters 1000 pertamanya tanpa kehilangan satu set pun, tetapi Medvedev menghalangi setiap upayanya untuk mematahkan servisnya, memenangi 24 dari 27 poin servisnya di set pembuka.
Dalam pertandingan penuh reli, Tiafoe tertinggal 0-40 pada gim kelima, kemudian bangkit kembali dengan menahan lima poin berturut-turut.
Namun, Medvedev tiba-tiba menerobos di gim ke-11, backhand Tiafoe menyangsang di net memberinya break point yang dikonversi Medvedev dengan pukulan forehand untuk mengakhiri reli, dan akhirnya mengantongi set pertama.
Medvedev dengan cepat mendapatkan keunggulan pada set kedua, mematahkan servis Tiafoe pada gim pembuka dengan pukulan forehand.
Pada gim keenam Tiafoe akhirnya mampu memberikan tekanan nyata pada servis Medvedev, petenis Rusia itu menyelamatkan break point pertama yang dihadapinya.
Pada kedudukan 5-3, Medvedev memiliki tiga peluang untuk mengklaim pertandingan melalui servis Tiafoe di gim kesembilan, dan setelah gagal mengonversi, ia dipatahkan untuk pertama kalinya dalam servis ceroboh yang menampilkan tiga kesalahan sendiri.
Tidak gentar, Medvedev mematahkan servis Tiafoe untuk, tetapi sekali lagi petenis Amerika itu menolak menyerah, bertahan dari empat match point lagi menuju service break untuk memaksakan tiebreak.
Medvedev, yang juga membutuhkan medis pada ibu jarinya yang cedera setelah terjatuh saat melawan Alejandro Davidovich Fokina, mengatakan bahwa hal itu menambah penderitaannya pekan ini, terutama cedera kakinya.
Meski begitu, dia mengatakan cedera tersebut justru membantunya fokus dan melupakan ketidaksukaannya terhadap lapangan Indian Wells yang lambat.
"Ini masih bukan kondisi favorit saya untuk bermain (tetapi) ketika Anda berada di final, Anda tidak bisa mengeluh," ujar Medvedev.
Peringkat enam Medvedev, yang meraih gelar ATP di Rotterdam, Doha dan Dubai dalam waktu tiga pekan terakhir, memperpanjang kemenangan beruntunnya menjadi 19 pertandingan.
Medvedev, yang belum pernah berhasil melewati babak keempat dalam ajang WTA dan ATP Masters 1000 di gurun California itu, memegang kendali kuat untuk sebagian besar pertandingan yang berlangsung selama satu jam 46 menit itu.
Namun, dia membutuhkan delapan match point untuk menyingkirkan peringkat ke-16 Tiafoe, dan akhirnya mengamankan kemenangan dengan ace kesembilannya hari itu.
"Itu gila... menjadi sangat ketat. Setelah 6-5, 40-0, saya pikir akan ketat di deuce, saya berkata 'Ya Tuhan, banyak peluang yang terlewatkan. Ini bisa berjalan tidak baik untuk saya'," ujar Medvedev, seperti disiarkan AFP.
"Ace membuat lega. Saya sangat senang bahwa saya berhasil tidak kalah dalam pertandingan ini."
Medvedev, yang tidak menunjukkan tanda-tanda masalah dari pergelangan kaki kanannya yang terpelintir saat menang di babak keempat atas Alexander Zverev, menunjukkan kesabaran saat dia melemahkan Tiafoe di set pertama.
Tiafoe mencapai semifinal Masters 1000 pertamanya tanpa kehilangan satu set pun, tetapi Medvedev menghalangi setiap upayanya untuk mematahkan servisnya, memenangi 24 dari 27 poin servisnya di set pembuka.
Dalam pertandingan penuh reli, Tiafoe tertinggal 0-40 pada gim kelima, kemudian bangkit kembali dengan menahan lima poin berturut-turut.
Namun, Medvedev tiba-tiba menerobos di gim ke-11, backhand Tiafoe menyangsang di net memberinya break point yang dikonversi Medvedev dengan pukulan forehand untuk mengakhiri reli, dan akhirnya mengantongi set pertama.
Medvedev dengan cepat mendapatkan keunggulan pada set kedua, mematahkan servis Tiafoe pada gim pembuka dengan pukulan forehand.
Pada gim keenam Tiafoe akhirnya mampu memberikan tekanan nyata pada servis Medvedev, petenis Rusia itu menyelamatkan break point pertama yang dihadapinya.
Pada kedudukan 5-3, Medvedev memiliki tiga peluang untuk mengklaim pertandingan melalui servis Tiafoe di gim kesembilan, dan setelah gagal mengonversi, ia dipatahkan untuk pertama kalinya dalam servis ceroboh yang menampilkan tiga kesalahan sendiri.
Tidak gentar, Medvedev mematahkan servis Tiafoe untuk, tetapi sekali lagi petenis Amerika itu menolak menyerah, bertahan dari empat match point lagi menuju service break untuk memaksakan tiebreak.
Medvedev, yang juga membutuhkan medis pada ibu jarinya yang cedera setelah terjatuh saat melawan Alejandro Davidovich Fokina, mengatakan bahwa hal itu menambah penderitaannya pekan ini, terutama cedera kakinya.
Meski begitu, dia mengatakan cedera tersebut justru membantunya fokus dan melupakan ketidaksukaannya terhadap lapangan Indian Wells yang lambat.
"Ini masih bukan kondisi favorit saya untuk bermain (tetapi) ketika Anda berada di final, Anda tidak bisa mengeluh," ujar Medvedev.