Makassar (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menghadiri acara Pemilihan Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Hasanuddin periode 2023-2027 di Kantor Kementerian Investasi Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Jakarta, Senin.
Pada pemilihan Ketua MWA Unhas ini muncul beberapa nama dari unsur eksternal yang awalnya diharapkan bersedia menakhodai MWA Unhas termasuk Bahlil Lahadalia, namun ketika didapuk, tidak memberikan sinyal kesediaan untuk menduduki posisi Ketua MWA.
“Meski tidak jadi ketua, saya akan tetap men-support Unhas. Kehadiran saya sebagai anggota MWA semoga mampu memperkuat hadirnya investasi di kampus Unhas,” kata Bahlil Lahadalia.
Dalam pemilihan yang berlangsung melalui proses musyawarah dan mufakat tersebut, terpilih Prof Dr Andi Alimuddin Unde MSi terpilih sebagai Ketua MWA Unhas periode mendatang.
Terkait posisi ketua MWA itu, Rektor Unhas dua periode Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu, MA, mengatakan untuk memperkuat rektor berjejaring, fungsinya sebagai simbol, figure nasional.
“Kalau kegiatan-kegiatan yang sifatnya teknis itu dapat dilakukan oleh wakil ketua,” ujarnya.
Prof Dwia mengharapkan agar pimpinan universitas tetap menjaga keseimbangan-keseimbangan.
“Saya selama menjadi rektor, soal keseimbangan ini saya jaga betul sehingga universitas itu bisa adem dan sejuk. Jangan ada yang merasa termarjinalkan atau bahkan disingkirkan,” kata Dwia.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa saat membuka kegiatan menyampaikan kondisi Unhas secara umum, prestasi-prestasi yang telah dicapai serta target-target Unhas ke depannya.
“Di dalam perencanaan startegis Unhas itu menargetkan posisi 5 besar perguruan tinggi terbaik di tanah air,” kata Prof JJ.
Munculnya nama-nama baru dari unsur eksternal mewakili unsur masyarakat di jajaran MWA Unhas, seperti Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, SE, Ketua Kadin M Arsjad Rasjid PM, dan Tony Wenas yang berasal dari kalangan pengusaha dan investor, menurut Prof JJ diharapkan akan memperkuat iklim investasi di kampus.
Pada pemilihan Ketua MWA Unhas ini muncul beberapa nama dari unsur eksternal yang awalnya diharapkan bersedia menakhodai MWA Unhas termasuk Bahlil Lahadalia, namun ketika didapuk, tidak memberikan sinyal kesediaan untuk menduduki posisi Ketua MWA.
“Meski tidak jadi ketua, saya akan tetap men-support Unhas. Kehadiran saya sebagai anggota MWA semoga mampu memperkuat hadirnya investasi di kampus Unhas,” kata Bahlil Lahadalia.
Dalam pemilihan yang berlangsung melalui proses musyawarah dan mufakat tersebut, terpilih Prof Dr Andi Alimuddin Unde MSi terpilih sebagai Ketua MWA Unhas periode mendatang.
Terkait posisi ketua MWA itu, Rektor Unhas dua periode Prof Dr Dwia Ariestina Pulubuhu, MA, mengatakan untuk memperkuat rektor berjejaring, fungsinya sebagai simbol, figure nasional.
“Kalau kegiatan-kegiatan yang sifatnya teknis itu dapat dilakukan oleh wakil ketua,” ujarnya.
Prof Dwia mengharapkan agar pimpinan universitas tetap menjaga keseimbangan-keseimbangan.
“Saya selama menjadi rektor, soal keseimbangan ini saya jaga betul sehingga universitas itu bisa adem dan sejuk. Jangan ada yang merasa termarjinalkan atau bahkan disingkirkan,” kata Dwia.
Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr Jamaluddin Jompa saat membuka kegiatan menyampaikan kondisi Unhas secara umum, prestasi-prestasi yang telah dicapai serta target-target Unhas ke depannya.
“Di dalam perencanaan startegis Unhas itu menargetkan posisi 5 besar perguruan tinggi terbaik di tanah air,” kata Prof JJ.
Munculnya nama-nama baru dari unsur eksternal mewakili unsur masyarakat di jajaran MWA Unhas, seperti Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, SE, Ketua Kadin M Arsjad Rasjid PM, dan Tony Wenas yang berasal dari kalangan pengusaha dan investor, menurut Prof JJ diharapkan akan memperkuat iklim investasi di kampus.