Mamuju (ANTARA Sulsel) - Sejumlah politisi di Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat, mulai memanfaatkan beberapa warung kopi (Warkop), untuk beradu argumentasi sesama politisi dan menyampaikan gagasannya selaku calon wakil rakyat pada Pemilu April 2014.

Pemantauan di Mamuju, Sabtu, beberapa Warkop yang paling sering ditempati para politisi diantaranya Warkop Dg Arief yang terletak di Jalan Lembaga Baru, Warkop Kanneq di Jalan Abdul Wahab Azazi, Warkop A`ba di Jalan Martadinata dan Warkop Tos di Jalan Urip Sumohardjo.

Pemanfaatan Warkop untuk kegiatan politik ini menjadi berkah tersendiri bagi pemilik Warkop karena tingkat pengunjung meningkat drastis jelang bergulirnya pesta demokrasi Pemilu 2014.

Peluang usaha ini turut dimanfaatkan para pemilik Warkop dengan menyiapkan sarana layanan internet untuk menarik para konsumen baik dari kalangan politisi, wartawan maupun kalangan masyarakat umum lainnya.

"Sejak sepakan ini jumlah pengunjung makin ramai. Jika sebelumnya banyak kursi yang lowong maka saat-saat sekarang ini kursi terlihat padat dan bahkan dalam momentum tertentu kadang nggak cukup," kata Yuni, pemilik Warkop Tos di Mamuju.

Dia mengatakan, untuk menarik pelanggang maka dia harus memberikan pelayanan terbaik termasuk menyiapkan sarana internet dan sarana penunjang lainnya.

"Sarana internet juga menjadi salah satu kebutuhan konsumen termasuk teman-teman jurnalis," katanya.

Yuni juga menyampaikan, para politisi yang mangkal di Warkop masih dominan jika dibandingkan pengunjung dari kalangani masyarakat umum lainnya.

"Para politisi saling beradu gagasan menghadapi musim Pemilu tahun depan. Kami berharap, gagasan yang digemborkan ini benar benar dijalankan setelah sukses menjadi wakil rakyat di parlemen," ujar Yuni.

Bakal Caleg Partai Demokrat Dapil Kabupaten Mamuju, Sukri Umar, mengatakan dirinya kerap memanfaatkan waktu luang di Warkop bersama teman-temannya bukan sekedar untuk menikmati secangkir kopi, tetapi untuk mengenal lebih jauh geo politik masing-masing bakal Caleg.

"Diskusi dari Warkop juga menambah cakrawala berfikir terkait kondisi kekinian yang terjadi di Mamuju," katanya.

Editor : Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024