Mamuju (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mendorong Pemerintah Kabupaten Mamuju menggarap potensi perkebunan agar kelak menjadi sentra industri perkebunan yang dapat memajukan daerah itu.
"Dengan dibukanya industri di Mamuju Tengah maka akan membuka lapangan kerja sehingga akan menumbuhkan ekonomi daerah," kata Akmal saat mengunjungi Kabupaten Mamuju Tengah dalam rangka melakukan safari Ramadhan 1444 hijriah, Selasa.
Pasa kesempatan itu, Penjabat Gubernur Sulbar menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp237 juta untuk penanganan dan pencegahan stunting di daerah itu.
Akmal mengatakan Mamuju Tengah merupakan daerah penghasil perkebunan seperti kakao, sawit padi dan lainnya.
Oleh karena itu, Pemprov Sulbar menginginkan ke depan Mamuju Tengah dapat menjadi daerah sentra industri perkebunan untuk memajukan ekonomi daerah.
Mamuju Tengah juga berpeluang menarik investasi sehingga bisa menjadi pemicu tumbuhnya industri di Mamuju Tengah.
Apalagi, lahan tersedia luas di Mamuju Tengah yang bisa mendukung tujuan investasi.
"Dengan mengembangkan industri di Mamuju Tengah, akan berdampak juga bagi pembangunan di Sulbar," katanya.
Versi Pemkab Mamuju Tengah, kabupaten itu menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu potensi unggulan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Mamuju Tengah. Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang luas, iklim yang sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar
Jenis penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah didominasi oleh Hutan Lahan Kering Primer : 114.557,96 (38,06%) dan Hutan Lahan Kering Sekunder : 75.04722 Ha (24,90 %). Penggunaan lahan lainnya yang tergolong agak luas adalah Semak Belukar/Alang-alang seluas 53.689,22 Ha (17,81%), tegalan/ladang seluas 28.695,92 Ha (9,52%), dan Perkebunan/kebun seluas 13.692,46 Ha (4,54%). Penggunaan lahan lainnya berupa tambak, sawah, permukiman, hutan mangrove, padang rumput, dan lain-lain.
Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan dipadang dari sisi permintaan, baik dari dilihat dari peluang pasar maupun pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, kakao, kalapa dalam, cengkeh dan lada . Dari komoditas tersebut kepala sawit merupakan komoditas dengan hasil produksi terbesar. Namun pada
tahun 2018 sebasar 106,003
Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tengah pada tahun pada tahun 2018 sebesar 145.756 jiwa.
"Dengan dibukanya industri di Mamuju Tengah maka akan membuka lapangan kerja sehingga akan menumbuhkan ekonomi daerah," kata Akmal saat mengunjungi Kabupaten Mamuju Tengah dalam rangka melakukan safari Ramadhan 1444 hijriah, Selasa.
Pasa kesempatan itu, Penjabat Gubernur Sulbar menyerahkan bantuan hibah sebesar Rp237 juta untuk penanganan dan pencegahan stunting di daerah itu.
Akmal mengatakan Mamuju Tengah merupakan daerah penghasil perkebunan seperti kakao, sawit padi dan lainnya.
Oleh karena itu, Pemprov Sulbar menginginkan ke depan Mamuju Tengah dapat menjadi daerah sentra industri perkebunan untuk memajukan ekonomi daerah.
Mamuju Tengah juga berpeluang menarik investasi sehingga bisa menjadi pemicu tumbuhnya industri di Mamuju Tengah.
Apalagi, lahan tersedia luas di Mamuju Tengah yang bisa mendukung tujuan investasi.
"Dengan mengembangkan industri di Mamuju Tengah, akan berdampak juga bagi pembangunan di Sulbar," katanya.
Versi Pemkab Mamuju Tengah, kabupaten itu menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu potensi unggulan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap perekonomian Kabupaten Mamuju Tengah. Hal ini didukung dengan sumberdaya lahan yang luas, iklim yang sesuai dan keanekaragaman genetika sumberdaya hayati yang besar
Jenis penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah didominasi oleh Hutan Lahan Kering Primer : 114.557,96 (38,06%) dan Hutan Lahan Kering Sekunder : 75.04722 Ha (24,90 %). Penggunaan lahan lainnya yang tergolong agak luas adalah Semak Belukar/Alang-alang seluas 53.689,22 Ha (17,81%), tegalan/ladang seluas 28.695,92 Ha (9,52%), dan Perkebunan/kebun seluas 13.692,46 Ha (4,54%). Penggunaan lahan lainnya berupa tambak, sawah, permukiman, hutan mangrove, padang rumput, dan lain-lain.
Hasil produksi perkebunan yang mempunyai potensi pengembangan dipadang dari sisi permintaan, baik dari dilihat dari peluang pasar maupun pesaingnya, serta mempunyai nilai ekonomis tinggi adalah kelapa sawit, kakao, kalapa dalam, cengkeh dan lada . Dari komoditas tersebut kepala sawit merupakan komoditas dengan hasil produksi terbesar. Namun pada
tahun 2018 sebasar 106,003
Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mamuju Tengah pada tahun pada tahun 2018 sebesar 145.756 jiwa.