Ternate, Maluku Utara (ANTARA Sulsel) - Ketersediaan infrastruktur telekomunikasi, terutama infrastruktur layanan broadband menjadi salah satu pendorong pengembangan ekonomi.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), Arief Yahya, pada "ground breaking" Maluku Cable System (MCS) di Ternate, Selasa, mengungkapkan, hasil kajian World Bank menunjukkan, setiap peningkatan penetrasi broadband sebesar 10 persen akan berdampak pada peningkatan ekonomi sebesar 1,38 persen.

Telkom sangat menyadari hal itu dan turut berperan aktif dalam pengembangan broadband melalui program MCS yang ditargetkan rampung dalam 18 bulan.

Program ini merupakan kelanjutan pembangunan infrastuktur komunikasi di kawasan timur Indonesia oleh Telkom sebagai pemegang amanat pemerintah dalam mewujudkan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

MCS sebagai tulang punggung telekomunikasi akan menunjang percepatan pembangunan perekonomian dan kemajuan kawasan timur Indonesia khususnya di Provinsi Maluku Utara.

Beberapa manfaat penggelaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Provinsi Maluku Utara diantaranya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Solusi dari ancaman kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan terhadap akses ke jaringan informasi serta dapat menjembatani kesenjangan politik dan budaya dan meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat.

Keberadaan MCS juga dapat mengurangi biaya komunikasi di dalam wilayah-wilayah yang tercakup serta mendorong penggunaan akses pita lebar, memenuhi kebutuhan telekomunikasi saat ini dan mendatang yang bergantung pada jaringan pita lebar.

Telkom telah menggelar infrastruktur broadband nasional sepanjang 5.727,98 kilometer dari Banda Aceh meliputi Pulau Sumatera (ring Sumatera), Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Mataram dan Kupang sepanjang 2.075 kilometer untuk teresterial dan 3.652,98 kilometer kabel laut.

MCS merupakan bagian dari program pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Sedangkan SMPCS merupakan kelanjutan dari pembangunan Mega Proyek Palapa Ring dan menjadi salah satu program Telkom dalam mewujudkan Indonesia Digital Network (IDN).

Palapa Ring Indonesia bagian timur terdiri atas dua sektor yakni sektor utara dari Sulawesi hingga Papua sepanjang 5.041 kilometer senilai sekitar 157,7 juta dolar Amerika yang akan selesai pada akhir 2014 dan sektor selatan yakni Mataram-Kupang Cable System sepanjang 1.851 kilometer senilai 52 juta dolar Amerika yang telah beroperasi sejak akhir 2010. Seluruh infrastruktur tersebut dibangun dan dibiayai oleh Telkom.

Hampir seluruh kota dan kabupaten di Indonesia saat ini telah dapat mengakses internet, bahkan di daerah-daerah terpencil seperti Kepulauan Natuna, perbatasan Indonesia dengan negara tetangga serta desa-desa terpencil lainnya sudah dapat menikmati internet baik yang disediakan oleh Speedy, Flexi maupun Telkomsel. Agus Setiawan









(T.KR-RY/B/A034/A034) 28-05-2013 12:32:17

Pewarta : Riesmawan Yudhatama
Editor :
Copyright © ANTARA 2024