Urumqi, China (ANTARA Sulbar) - Badan Koordinasi Pembangunan Regional Sulawesi (BKPRS), ikut promosikan potensi kekayaan alam pulau Sulawesi di hadapan kepala daerah Otonomi Khusus Xinjiang-Uygur, China pada acara resmi Indonesia Trade Torism and Investmen Forum di kota Urumqi, Rabu.

"Kebetulan kali ini saya menjabat selaku ketua BKPRS di Sulawesi. Teman-teman gubernur di Sulawesi hendak hadir dalam acara ini. Namun karena sesuatu hal para gubernur di lima provinsi hanya menitip salam hangat untuk pemerintah Xinjiang," kata Anwar Adnan Saleh yang juga gubernur Sulbar.

Menurut gubernur, enam provinsi di Sulawesi memiliki prospek cerah untuk dikerjasamakan dengan pemerintah Xinjiang diantaranya sektor pariwisata, pendidikan, pertanian dan peternakan.

"Di Sulbar memiliki potensi kekayaan alam melimpah diantaranya komoditi kakao, tambang uranium, tambang migas dan berbagai potensi lainnya," ungkapnya.

Demikian pula di Sulawesi Selatan kata dia, juga memiliki banyak potensi seperti pengembangan di sektor pertanian, pariwisata dan sektor industri lainnya dan begitupun potensi provinsi lain juga memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah.

Hanya saja, kata dia, potensi kekayaan alam di Sulbar seperti di sektor pertanian belum bisa berkembang secara baik karena belum dapat menerapkan teknologi pertanian secara optimal.

"Ini yang bisa dikembangkan dengan pemerintah Xinjiang yang selama ini suksek mengembangkan komoditi kapas dan berhasil pengembangan peternakan kambing," ungkap Anwar.

Karena itu, kata dia, atas nama BKPRS menyampaikan penghargan kepada pemerintah Xinjiang dalam hal kerjasama yang akan dilaksanakan.

"Setelah ini saya meminta pemerintah Xinjiang juga melakukan kungjungan ke Sulawesi. Hal ini akan saya bicarakan dengan para gubernur di Sulawesi," pinta Anwar.

Jika memungkinkan kata dia, setelah rombongan Sulbar meninggalkan kota Urumqi maka diharapkan pemerintah Xinjiang langsung melakukan kungjungan ke Indonesia menindaklanjuti kerjasama yang telah ditandangani. ES Syafei

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024