Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa menggandeng Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan berencana menggagas kawasan geopark di wilayah tersebut.

Bupati Gowa, Sulsel Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu, menyambut baik inisiatif dan konsep geopark dari IKA Unhas Sulsel.

"Saya sangat terkesan dengan Geopark yang ada di Maros dan juga Pangkep seperti Rammang-rammang. Karena itu, tidak ada salahnya kalau kita meniru yang baik untuk kita adopsi di wilayah kita dan disesuaikan dengan kondisi yang ada di wilayah kita," katanya.

Adnan optimistis hadirnya kawasan geopark di Gowa mampu menarik aktivitas wisatawan serta bisa meningkatkan pendapatan daerah di bidang pariwisata.

Ia mengaku saat IKA Unhas Sulsel mengemukakan konsepnya setelah melihat potensi sumber daya alam (SDA) Kabupaten Gowa, dirinya langsung menyambut baik rencana tersebut.

"Makanya ketika IKA Unhas diskusi berkaitan dengan geopark saya langsung dengan tangan terbuka menerima usulan dan inisiasi serta konsep Geopark Gowa ini. Karena saya yakin dan percaya akan mampu menarik aktivitas masyarakat Kabupaten Gowa, bahkan dari luar untuk bisa datang ke sini beraktivitas dan membelanjakan uangnya di sini," ujarnya.

Kendati demikian, kata Adnan, pembangunan geopark Gowa tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski demikian, pembahasan yang dilakukan saat ini jauh lebih baik ketimbang tidak memulai dari sekarang.

"Meskipun ini tidak segampang membalikkan telapak tangan, butuh waktu, tapi ndak apa-apa. Daripada kita tidak mulai dari sekarang, kapan kita memulainya," ucapnya.

Dengan begitu, melalui FGD itu diharapkan mendapatkan saran dan masukan dari sejumlah pemangku kepentingan dan Forkopimda yang hadir seperti apa konsep kawasan geopark yang akan digagas.

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel Hidayah Muallim menjelaskan IKA Unhas awalnya menawarkan konsep nama geopark adalah Bawakaraeng, namun karena cakupannya terlalu luas dan melibatkan daerah lain, Bupati Adnan mengusulkan fokus pada Kabupaten Gowa saja.

Sehingga, nama dari kawasan yang dibangun ini adalah Geopark Gowa. Belum lagi, hingga saat ini potensi Gowa sebagai geopark cukup mumpuni.

"Kabupaten Gowa ini kan sebelumnya sudah menjadi kawasan wisata dan memang potensi Gowa untuk menjadi geopark itu sangat terbuka, dan sangat bagus," terang Hidayah.

Ia menyebut jika salah satu syarat untuk membangun kawasan geopark harus memperhatikan tiga hal, yakni Biodiversity, Geo Heritage yang mendukung, dan Cultural Heritage (Cultural Diversity).

"Ketiga pilar ini saya kira sudah dimiliki oleh Kabupaten Gowa, dimana Gowa juga memiliki potensi, punya akar budaya, sejarah, punya keragaman hayati. Tidak hanya itu, di kawasan Gowa juga biologi SDA sangat mendukung. Jadi, saya kira tidak ada alasan lagi Gowa untuk tidak dijadikan sebagai Gowa Geopark," tuturnya.

Hadirnya Geopark Gowa ini diharapkan seluruh sumber daya alam yang masuk dalam Geopark Gowa dikelola dengan baik.

Selain itu, kehadiran Forkopimda pada FGD tersebut memberikan legitimasi bahwa Pemerintah Kabupaten Gowa siap mendukung terwujudnya Geopark Gowa ini untuk warisan geologi, hayati, dan juga sejarah budaya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024