Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menyatakan angka penderita penyakit malaria di wilayah itu terus mengalami peningkatan.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat DR Muhammad Ihwan di Mamuju, Kamis mengatakan, Sulbar masuk kategori daerah endemis penyakit malaria.

Ia mengatakan, angka penderita penyakit malaria di Sulbar terus meningkat pada tahun 2010 angka penderita penyakit malaria mencapai 27.491 orang.

Kemudian pada tahun 2011 angka penderita penyakit malaria Sulbar meningkat menjadi 29.355 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 36.703 orang.

Menurut dia, jumlah masyarakat penderita malaria paling tinggi terdapat di Kabupaten Mamuju yang telah dikategorikan sebagai daerah zona merah penderita malaria.

Sementara daerah di Sulbar yang menjadi daerah dengan penderita malaria tertinggi kedua di Sulbar adalah Kabupaten Mamasa yang dikategorikan daerah dengan kategori zona kuning penderita malaria.

Kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Polman dan Majene dikategorikan zona hijau penderita malaria karena daerah itu dianggap jumlah penderita malarianya masih wajar, katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar terus menggalakkan program kesehatan yang dicanangkan pemerintah pusat akan dimaksimalkan di Provinsi Sulbar untuk dijalankan seperti program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Menurut dia, menjalankan program kesehatan berbasis komunitas yakni dengan melibatkan kelompok masyarakat seperti lembaga swadaya masyarakat untuk ikut aktif pada program dan kampanye peningkatan kesehatan masyarakat.

Yakni lanjutnya memaksimalkan fungsi dan peran sarana kesehatan, seperti poskesdes, posyandu, puskesmas, hingga rumah sakit dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan

"Banyak lagi program yang sudah dilakukan pemerintah menekan tingginya penyakit malaria diantaranya dengan membagikan kelambu anti malaria kepada masyarakat, melakukan sosialisasi untuk membiasakan masyarakat hidup sehat," katanya. M Yusuf

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024