Makassar (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol. Setyo Boedi Moempoeni Harso membesuk korban penembakan Bripka Mus Mulyadi di RS Bhayangkara Makassar usai penyerangan Markas Polres Jeneponto, Kamis (27/4) Pukul 02.00 WITA.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana di Makassar, Jumat, mengatakan Kapolda Sulsel telah melakukan peninjauan langsung kondisi Mapolres Jeneponto usai penyerangan kemudian membesuk korban saat malam harinya di RS Bhayangkara Makassar.
"Setelah meninjau kondisi dan situasi di Polres Jeneponto, kemudian melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pangdam XIV/Hasanuddin dan malamnya membesuk korban," ujarnya.
Kombes Pol Komang Suartana mengatakan korban Bripka Mus Mulyadi terkena tembakan di bagian perut dan telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara.
Dia menyatakan korban Bripka Mus Mulyadi sedang piket malam saat kejadian penyerangan terjadi dan diduga korban ditembak oleh oknum tidak dikenal (OTK).
"Saat pak Kapolda membesuk juga menanyakan kondisi korban kepada tim dokter. Karumkit dan Kabid Dokkes yang mendampingi memberikan penjelasan jika korban sudah cukup membaik karena pertolongan yang cepat," katanya.
Komang menerangkan jika kedatangan Kapolda Sulsel sebagai bentuk dukungan dan penyemangat bagi Bripka Mus Mulyadi yang menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
"Alhamdulillah operasi saudara Bripka Mus Mulyadi sudah selesai dan sekarang sudah masuk di kamar ICU," ucapnya.
Sebelumnya, penyerangan Markas Polres Jeneponto diduga dilakukan oleh puluhan orang pada Kamis dini hari. Satu orang anggota kepolisian yang berjaga juga mengalami luka tembak di bagian perutnya.
Beberapa video kondisi kantor Polres pasca penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu menyebar cepat ke berbagai grup percakapan terbatas (WhatsApp) serta platform media sosial lainnya.
Potongan video berdurasi 60 detik menyebar cepat saat pagi hari. Kondisi ruangan kantor terlihat berantakan, beberapa puing-puing kaca berserakan di ruang Seksi Profesi Pengamanan (Propam) Polres Jeneponto serta ruangan lainnya.
Ruangan untuk beribadah juga tidak luput penyerangan itu, batu dan pecahan kaca juga berserakan. Polisi pun, kini sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana di Makassar, Jumat, mengatakan Kapolda Sulsel telah melakukan peninjauan langsung kondisi Mapolres Jeneponto usai penyerangan kemudian membesuk korban saat malam harinya di RS Bhayangkara Makassar.
"Setelah meninjau kondisi dan situasi di Polres Jeneponto, kemudian melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk Pangdam XIV/Hasanuddin dan malamnya membesuk korban," ujarnya.
Kombes Pol Komang Suartana mengatakan korban Bripka Mus Mulyadi terkena tembakan di bagian perut dan telah mendapatkan perawatan intensif di RS Bhayangkara.
Dia menyatakan korban Bripka Mus Mulyadi sedang piket malam saat kejadian penyerangan terjadi dan diduga korban ditembak oleh oknum tidak dikenal (OTK).
"Saat pak Kapolda membesuk juga menanyakan kondisi korban kepada tim dokter. Karumkit dan Kabid Dokkes yang mendampingi memberikan penjelasan jika korban sudah cukup membaik karena pertolongan yang cepat," katanya.
Komang menerangkan jika kedatangan Kapolda Sulsel sebagai bentuk dukungan dan penyemangat bagi Bripka Mus Mulyadi yang menjalani perawatan di RS Bhayangkara.
"Alhamdulillah operasi saudara Bripka Mus Mulyadi sudah selesai dan sekarang sudah masuk di kamar ICU," ucapnya.
Sebelumnya, penyerangan Markas Polres Jeneponto diduga dilakukan oleh puluhan orang pada Kamis dini hari. Satu orang anggota kepolisian yang berjaga juga mengalami luka tembak di bagian perutnya.
Beberapa video kondisi kantor Polres pasca penyerangan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu menyebar cepat ke berbagai grup percakapan terbatas (WhatsApp) serta platform media sosial lainnya.
Potongan video berdurasi 60 detik menyebar cepat saat pagi hari. Kondisi ruangan kantor terlihat berantakan, beberapa puing-puing kaca berserakan di ruang Seksi Profesi Pengamanan (Propam) Polres Jeneponto serta ruangan lainnya.
Ruangan untuk beribadah juga tidak luput penyerangan itu, batu dan pecahan kaca juga berserakan. Polisi pun, kini sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut.