Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan merangkaikan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023 dengan Bulan Pendidikan Sulsel guna meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu.

"Peringatan Hardiknas dirangkai dengan Bulan Pendidikan, dan tema Bulan Pendidikan tahun ini bisa diselaraskan dengan program Merdeka Belajar yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Bulan Pendidikan ini melibatkan seluruh stakeholder agar bersama-sama bergerak," kata Kabid Guru & Tenaga Kependidikan dan Fasilitasi Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulsel Muhlis Mallajareng di Makassar, Selasa.

Ia mengatakan Bulan Pendidikan Sulsel ini berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait seperti Disdik Sulsel dan Kabupaten/Kota, Kemenag, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XII, serta segenap jajaran lainnya, dan melibatkan semua jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, MTsN, MAN, SMA, SMK, SLB dan Perguruan Tinggi.

Untuk peringatan Hardiknas tingkat provinsi dan agenda launching Bulan Pendidikan pada awalnya di rencana pada hari ini. Namun berhubung bertepatan dengan agenda  Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXXIII Tingkat Provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Selayar, sehingga diundur peringatannya pada 8 Mei 2023.

Namun demikian, kata dia, berbagai kegiatan khususnya di kabupaten dan kota sudah mulai dilaksanakan. Seperti halnya di Kabupaten Pangkep, sudah melaksanakan berbagai lomba dan pertandingan olahraga. Begitupun dengan Pemkab Bone yang telah berkolaborasi dengan Kemenag dan cabang dinas pendidikan.

"Khusus Pemprov Sulsel baru melaksanakan berbagai kegiatan setelah launching 8 Mei diantaranya  seminar, rakor pendidikan dan pemberian hadiah sampai tanggal 29 Mei, dan akan diakhiri puncak acara sekaligus penutupan 30 Mei 2023,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan  Setiawan Aswad menyampaikan bahwa perayaan Hardiknas tahun 2023 sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan sendiri-sendiri oleh Kabupaten/Kota dan Provinsi. 

“Intinya perayaan tahun ini partisipasinya diperluas, demikian pula kebersamaan serta kepemilikannya, yang kesemuanya itu membutuhkan koordinasi dari semua pihak,” ujar Setiawan Aswad.

Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni di kesempatan tersebut menegaskan bahwa  Bulan Pendidikan tahun ini akan dilaksanakan secara kolaboratif antara semua stakeholder pendidikan lintas instansi, lintas sektoral, hal ini sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap dunia pendidikan.

Menurut dia masalah terbesar bidang pendidikan di Sulsel adalah indeks pendidikan Sulsel dinilai berada di bawah angka rata rata nasional, belum lagi masalah moral dan sosial yang banyak menyasar generasi muda yang didominasi oleh anak usia sekolah.

"Olehnya itu melalui Bulan Pendidikan ini, Mari bersama mencari dan menemukan solusi terkait pendidikan di Sulsel tanpa melihat sekat sekat lagi antara sekolah umum dan sekolah keagamaan termasuk perguruan tinggi negeri dan swasta.” ujarnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024