Makassar (ANTARA) - Peneliti dari Wageningen University and Research (WUR)-Belanda Dr Han Soethoundt mengakui kualitas benih rumput laut di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan cukup baik.

Dr Han dalam kuliah umumnya di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Rabu, mengatakan telah banyak melakukan penelitian dan berinteraksi dengan petani rumput laut di Sulawesi seperti Takalar, Pinrang, dan Gorontalo.

Dalam presentasi berjudul “Bisakah Kita Tata, Secara Sosial dan Ekonomi, Benih Lebih Baik Bagi Petani Rumput Laut di Sulawesi Selatan,” jelasnya, para pembudidaya rumput laut di Indonesia umumnya tidak terlalu memperhatikan kualitas benih yang digunakan.

Sebaliknya, yang lebih penting adalah bagaimana menghasilkan banyak, padahal petani harus mengejar kualitas karaginan dari rumput laut.

Dikatakannya, di beberapa lokasi di Sulawesi seperti Takalar, sekitar Pulau Lantampeo, terdapat benih yang kualitasnya bagus, terutama Kappaphycus Alvarezii.

Sementara itu, narasumber lain dari lembaga yang sama, Prof Peter GM van Der Heidjen mengatakan, selama ini pihaknya banyak bekerja sebagai konsultan budidaya rumput laut di Filipina dan Indonesia, khususnya dalam penyuluhan dan peningkatan kapasitas petani rumput laut melalui sekolah lapang.

Peter menjelaskan lebih lanjut tentang pengembangan kapasitas petani budidaya melalui pemberian alternatif metode yang relatif baru dengan target peningkatan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani.

Sementara itu, Dekan FIKP Unhas Safruddin dalam sambutannya memaparkan Indonesia sebagai produsen rumput laut terbesar kedua dengan kontribusi pasar dunia mencapai 38 persen, setelah China.

Hal ini, lanjutnya, menjadi tantangan bagi kegiatan penelitian dan pengembangan industri dengan melibatkan banyak akademisi, khususnya dari Unhas.

 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024