Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Barat, menggelar pertemuan untuk membahas tabel angka sementara sensus pertanian 2013.

"Apapun metode yang dilaksanakan oleh BPS tetap kita percaya. Namun, teman-teman Distanak kabupaten perlu mensinkronkan data ternak sebelum pemerintah mengumumkan hasil sensus pertanian," kata Kepala Distanak Sulbar, Muhammad Abduh dalam pertemuan dengan BPS di hotel D Maleo, Mamuju, Kamis.

Menurut dia, pertemuan dengan BPS ini teramat berharga sebagai langkah sinkronisasi data hasil sensus pertanian.

"Jika kita melihat angka sementara populasi ternak maka memungkinkan Sulbar mampu swasembada daging. Hanya saja, saya yakin angka sementara ini memungkinkan meningkat lagi sebelum pidato resmi presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Agustus 2013," katanya.

Abduh mengatakan, kebanyakan masyarakat atau peternak tidak memberikan data valid karena petugas pencacah tidak mampu memberikan penjelasan terkait manfaat sensus pertanian.

"Terkadang petani kita tidak memberikan data karena khawatir tak lagi mendapat bantuan. Makanya, perlu dilakukan sinkronisasi data-data hasil pelaksanaan sensus pertanian oleh BPS," unkapnya.

Kepala BPS Sulbar Setianto menyampaikan, data hasil sensus pertanian 2013 masih dalam tahap pengolahan oleh petugas BPS.

"Angka sementara hasil pertanian terkait sensus pertanian telah ada. Namun kami belum bisa merinci angkanya sebelum Agustus 2013," katanya.

Karena itu, kata dia, dirinya bersama Distanak se- Sulbar duduk bersama untuk mensinkronkan data hasil pelaksanaan sensus pertanian beberapa waktu lalu.

Setianto menambahkan, hasil sensus pertanian ini akan menjadi acuan pemerintah untuk membuat grand desain pembangunan di daerah. Ridwan Ch

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024