Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengaku kagum melihat keindahan Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya ingin melihat sendiri keindahan Wae Rebo sehingga saya bisa bercerita dan merekomendasikan kepada para wisatawan untuk berkunjung ke sini," kata Angela melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada Senin (8/5), Angela melanjutkan serangkaian kegiatan kunjungan kerja di NTT, salah satunya ke Desa Wae Rebo, yang disambut dengan prosesi adat oleh para tetua adat setempat.
Wamenparekraf memulai kunjungan kerja ke NTT sejak Minggu (7/5) dengan mengunjungi Tourist Information Center (TIC) di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, kemudian menghadiri Pesta Rakyat Labuan Bajo Street Carnival di Lapangan Wae Kesambi, Labuan Bajo.
Desa Wae Rebo menjadi salah satu dari 50 Finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2021. Desa itu berlokasi di pegunungan terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai Barat, NTT.
Wae Rebo mendapat julukan surga di atas awan mengingat letaknya berada di atas ketinggian 1.000 mdpl. Desa itu juga menyimpan daya tarik tujuh rumah adat, disebut Mbaru Niang, yang berbentuk kerucut.
NTT terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 (ASEAN Summit) yang diselenggarakan di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
Bertepatan dengan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42, Angela berharap kegiatan di Labuan Bajo tersebut sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Wae Rebo kepada anggota delegasi.
"Inilah momentum yang tepat bagi kita untuk mempromosikan Wae Rebo serta destinasi wisata lainnya di Labuan Bajo. Saya juga berharap para delegasi meluangkan waktu untuk berkunjung ke lokasi wisata dan mengenal budaya khas NTT," kata Angela.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenparekraf kagum dengan keindahan Desa Wae Rebo NTT
"Saya ingin melihat sendiri keindahan Wae Rebo sehingga saya bisa bercerita dan merekomendasikan kepada para wisatawan untuk berkunjung ke sini," kata Angela melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pada Senin (8/5), Angela melanjutkan serangkaian kegiatan kunjungan kerja di NTT, salah satunya ke Desa Wae Rebo, yang disambut dengan prosesi adat oleh para tetua adat setempat.
Wamenparekraf memulai kunjungan kerja ke NTT sejak Minggu (7/5) dengan mengunjungi Tourist Information Center (TIC) di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, kemudian menghadiri Pesta Rakyat Labuan Bajo Street Carnival di Lapangan Wae Kesambi, Labuan Bajo.
Desa Wae Rebo menjadi salah satu dari 50 Finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) pada 2021. Desa itu berlokasi di pegunungan terpencil di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai Barat, NTT.
Wae Rebo mendapat julukan surga di atas awan mengingat letaknya berada di atas ketinggian 1.000 mdpl. Desa itu juga menyimpan daya tarik tujuh rumah adat, disebut Mbaru Niang, yang berbentuk kerucut.
NTT terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 (ASEAN Summit) yang diselenggarakan di Labuan Bajo pada 9-11 Mei 2023.
Bertepatan dengan penyelenggaraan KTT ASEAN ke-42, Angela berharap kegiatan di Labuan Bajo tersebut sekaligus menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Wae Rebo kepada anggota delegasi.
"Inilah momentum yang tepat bagi kita untuk mempromosikan Wae Rebo serta destinasi wisata lainnya di Labuan Bajo. Saya juga berharap para delegasi meluangkan waktu untuk berkunjung ke lokasi wisata dan mengenal budaya khas NTT," kata Angela.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamenparekraf kagum dengan keindahan Desa Wae Rebo NTT