Menhub: Terminal multiguna Wae Kelambu jadi format baru pelabuhan Indonesia
Kupang (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat menjadi format baru pelabuhan di Indonesia.
"Kami harapkan ini menjadi format baru pelabuhan yang akan dikembangkan di beberapa tempat di Indonesia," kata Menhub Budi Karya dalam laporannya pada acara Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang disiarkan secara langsung melalui akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Dia mengatakan kehadiran pelabuhan tersebut akan memberi dukungan bagi aktivitas layanan tol laut yang mengangkut beras dari lumbung beras di Merauke guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia Timur.
NTT sendiri telah menyiapkan dua kontainer guna melancarkan aktivitas logistik tersebut dan tol laut akan beroperasi secara khusus di 15 pelabuhan yang ada.
Dengan demikian, katanya, beras tidak lagi dari didatangkan dari Jawa, yang menyebabkan angkutan dari barat ke timur akan berkurang dan dari timur ke barat akan segera dimulai.
Pada kesempatan itu Menhub Budi Karya juga melaporkan pembangunan terminal telah dimulai pada Agustus 2020 dengan anggaran yang bersumber dari APBN dan anggaran BUMN.
Pelabuhan multiguna tersebut dibangun dengan tujuan memindahkan pelabuhan kontainer dari dalam kota agar Labuan Bajo tidak lagi padat dan menjadi destinasi wisata yang baik dan menarik di dalam kota.
Menhub berterima kasih kepada semua pihak baik pemerintah dan swasta di pusat atau daerah yang secara simultan bekerja sama menyukseskan pembangunan pelabuhan tersebut.
Sementara itu Presiden Joko Widodo yang hadir untuk meresmikan Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo itu berharap pelabuhan masih memungkinkan untuk digunakan hingga 15-20 tahun ke depan.
"Kita harapkan bisa kita pakai dalam jangka 15 atau 20 tahun yang akan datang, masih memungkinkan untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terutama Kabupaten Manggarai Barat," kata Presiden Jokowi.
"Kami harapkan ini menjadi format baru pelabuhan yang akan dikembangkan di beberapa tempat di Indonesia," kata Menhub Budi Karya dalam laporannya pada acara Peresmian Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo yang disiarkan secara langsung melalui akun youtube Sekretariat Presiden, Kamis.
Dia mengatakan kehadiran pelabuhan tersebut akan memberi dukungan bagi aktivitas layanan tol laut yang mengangkut beras dari lumbung beras di Merauke guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia Timur.
NTT sendiri telah menyiapkan dua kontainer guna melancarkan aktivitas logistik tersebut dan tol laut akan beroperasi secara khusus di 15 pelabuhan yang ada.
Dengan demikian, katanya, beras tidak lagi dari didatangkan dari Jawa, yang menyebabkan angkutan dari barat ke timur akan berkurang dan dari timur ke barat akan segera dimulai.
Pada kesempatan itu Menhub Budi Karya juga melaporkan pembangunan terminal telah dimulai pada Agustus 2020 dengan anggaran yang bersumber dari APBN dan anggaran BUMN.
Pelabuhan multiguna tersebut dibangun dengan tujuan memindahkan pelabuhan kontainer dari dalam kota agar Labuan Bajo tidak lagi padat dan menjadi destinasi wisata yang baik dan menarik di dalam kota.
Menhub berterima kasih kepada semua pihak baik pemerintah dan swasta di pusat atau daerah yang secara simultan bekerja sama menyukseskan pembangunan pelabuhan tersebut.
Sementara itu Presiden Joko Widodo yang hadir untuk meresmikan Penggabungan Pelindo dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo itu berharap pelabuhan masih memungkinkan untuk digunakan hingga 15-20 tahun ke depan.
"Kita harapkan bisa kita pakai dalam jangka 15 atau 20 tahun yang akan datang, masih memungkinkan untuk angkutan barang-barang yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, terutama Kabupaten Manggarai Barat," kata Presiden Jokowi.