Jayapura (ANTARA Sulsel) - Bupati Jayawijaya Jhon Wempi Wetipo meminta maaf atas insiden pemukulan yang dilakukan seorang pejabat tinggi di daerah itu terhadap Kepala Bandara Wamena dan seorang stafnya pada Minggu (7/7) sore.

Kapolres Jayawijaya AKBP Johnny Eddizon Isir, Senin, mengatakan bahwa terkait insiden itu, Forum Kominukasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) telah mengadakan pertemuan yang dihadiri Bupati, Wakil Bupati Jhon R Banua, Dandim 1702 Jayawijaya, Kabandara Wamena Junikar Pakondo dan sejumlah tokoh masyarakat dan agama.

Salah satu keputusan rapat adalah meminta dihentikannya aksi mogok sejumlah pegawai bandara agar penerbangan dari dan ke Wamena bisa normal kembali.

"Dalam pertemuan tersebut ada sejumlah kesepakatan termasuk Pak Bupati Jayawijaya telah meminta maaf atas kejadian kemarin malam," katanya.

Kapolres Jayawijaya itu juga menyampaikan bahwa kasus kekerasan tersebut tetap akan diproses sesuai dengan hukum dan mengakui jika kasus tersebut terjadi karena miss-komunikasi antara pihak bandara dengan panitia Pesparawi.

"Sangat disayangkan bisa terjadi kasus ini hanya karena salah persepsi atau miss-komuninkasi. Tentunya tetap diproses sesuai hukum, dan bukan kasus ini saja, semua kasus yang berbau tindakan kriminal juga akan diproses," katanya.

Informasi yang dihimpun Antara, peristiwa pemukulan terjadi di Apron 1 Bandara Wamena, pada Minggu (7/7) sekitar pukul 17.45 WIT.

Saat itu Pesawat Walesi Air dipaksa untuk berangkat ke Jayapura oleh pejabat penting di daerah itu, namun pilot Walesi Air tidak bersedia karena pegawai ATC (Apron) atas nama Edi Yohanes Purba (29) tidak bersedia memandu penerbangan tersebut.

Pegawai apron tersebut berusaha memberikan penjelasan bahwa sudah di luar jam penerbangan atau sudah malam. Tetapi pejabat penting itu, tidak terima penjelasan tersebut dan langsung memukul serta menendang Edi Purba.

Melihat kejadian tersebut, Kepala Bandara Wamena Junikar Pakondo berusaha melerai dan menanyakan masalah yang terjadi, namun ia justru ikut menjadi korban pemukulan.

Sehingga pada Senin pagi tadi berimbas pada sikap spontanitas dari para pegawai bandara di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, untuk melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap sikap yang memalukan tersebut. Rolex Malaha

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024