Jakarta (ANTARA) - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengingatkan kembali kepada semua generasi muda di bawahnya untuk meninggalkan zona nyaman.

Hal itu disampaikan Megawati saat menjadi pembicara pada peluncuran buku dalam rangka Hari Jadi Ke-58 Lembaga Kehatanan Nasional (Lemhanas RI).

"Bahwa kalau kita berada di dalam zona nyaman saja. Apa zona nyaman? Ya, seperti sekarang. Kita duduk enak-enak, kita tidak pikirkan orang lain," ujar Megawati di Gedung Lemhanas RI, Jakarta Pusat, Sabtu.
 
Di depan para menteri, pejabat dan peserta didik Lemhanas dari unsur TNI/Polri dan alumni lembaga tersebut, Megawati mengingatkan lagi perjuangan para pendiri bangsa seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Bung Tomo, dan pahlawan nasional daerah lainnya melawan penjajah dan penumpasan pemberontakan.

Megawati juga menyinggung soal hubungan yang seharusnya terjadi para petinggi TNI/Polri kepada prajurit di bawah.

Ia meminta para jenderal atau perwira tinggi lebih sering memerhatikan pasukan di bawahnya.

Dari hal yang terlihat sederhana itu, kemudian bisa menyiapkan segala rencana besar.
 
"Supaya ingat, kalian itu bisa begini, itu karena ada yang ngomong. Ada anak buah. Nah, tolong benar-benar anak buah diurus," tambah dia.

Sebelum jauh menggaungkan narasi Geo V (Geo Lima) oleh Lemhannas, dia mengajak semua pihak melihat lagi isi Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945.
 
"Jangan lupa dalam UUD kita, jelas ada tulisan seluruh fakir miskin itu diurus oleh negara. Ayo kalau salah, saya dikoreksi saja. Saya orang terbuka kok," katanya.
 
Megawati lantas memuji narasi atau konsep Geo V yang digagas Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto.

Narasi itu dituangkan pada lima isu strategis yang di dalamnya terdapat memperkuat konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, serta pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan merancang transformasi Indonesia pada tahun 2045.
 
"Tadi Geo V itu, jangan terus sampai tingkat geolima. Tetapi itu 'kan sebetulnya benar. Prediksi ke depan. Kalau kita hanya dalam zona nyaman saja, tidak mau berpikir aksi dan reaksi," ucap Megawati.
 
Megawati kemudian menyambungkan apa yang menjadi program Lemhannas dengan konflik antara Ukraina dan Rusia kekinian. Ia tak ingin menggunakan diksi perang antarkedua negara tersebut.
 
Dari penjelasan itu, konflik antardua negara bisa dipetik secara lebih jauh bagaimana mempersiapkan bangsa Indonesia ke depan. Hal ini karena dampaknya berpengaruh pada geopolitik dan geoekonomi dunia.
 
Terlihat hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono. Di jajaran menteri, hadir Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menkumham Yasonna H. Laoly, Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi Teten Masduki, dan Wamen Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
 
Dalam acara tersebut, selain peluncuran 58 buku mengenai Lemhannas, ada juga agenda bedah buku Hasto berjudul Progressive Geopolitical Coexistence yang merupakan disertasinya berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara.
 
Buku yang disusun Hasto yang kini juga tercatat sebagai dosen Universitas Pertahanan akan dibedah oleh Guru Besar Unhan RI Purnomo Yusgiantoro.
 
Untuk diketahui, Lemhannas merupakan lembaga pemerintahan yang melaksanakan tugas pada bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional, pengkajian strategik ketahanan nasional, dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
 
Adapun Bung Karno merupakan perintis dan pendiri Lemhannas RI yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1965.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawatiingatkan anak muda untuk meninggalkan zona nyaman

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024