Ambon  (ANTARA Sulsel) - Bandara Internasional Pattimura Ambon di Desa Laha, tergenang air, akibat meluapnya sungai Sikula yang jalurnya berdekatan dengan kawasan bandar udara tersebut, Kamis.

Antara yang melakukan pemantauan, melaporkan areal parkir serta jalan masuk di depan terminal keberangkatan dan kedatangan tergenang air dengan ketinggian sekitar 20 centimeter.

Genangan air mengakibatkan puluhan kendaraan penumpang yang akan berangkat dan sedang parkir ikut terendam, sedangkan sebagian lainnya memilih parkir di luar areal bandara.

Hujan lebat tanpa henti sejak Rabu (24/7) mengakibatkan arus penerbangan dari bandara tersebut sempat tertunda selama tiga jam pada Kamis pagi, karena cuaca buruk dan mempengaruhi jarak pandang.

Air sungai Sikula yang meluap juga melewati ruas jalan antara Desa Laha - Hatu dengan ketinggian satu meter, mengakibatkan kendaraan angkutan yang menghubungkan desa-desa di Jasirah Leihitu Barat terputus.

Tingginya curah hujan serta kabut tebal mengakibatkan sejumlah maskapai penerbangan dari Jakarta, Surabaya maupun Makassar tidak bisa mendarat di bandara Pattimura karena jarak pandang yang tidak memungkinkan.

Pesawat Batik Air dari Jakarta tujuan Ambon yang seharusnya mendarat di bandara tersebut, pukul 05.40 WIT sempat berputar-putar di atas bandara itu. Tetapi karena tebalnya kabut sehingga pilot memutuskan mengalihkan pendaratan di Makassar.

Begitu pun Lion Air, maupun Wing Air juga tidak bisa mendarat. Dampaknya jadwal penerbangan dari Ambon tujuan Jakarta, Makassar, Surabaya maupun ke sejumlah kabupaten lainnya di Maluku menjadi tertunda.

Penerbangan dari bandara tersebut baru dibuka dengan diawali oleh pesawat Deraya Air Lines dengan tujuan Bula, ibu kota kabupaten Seram Bagian Timur pada pukul 08.30 WIT.

General Manajer angkasa Pura I, Bandara Pattimura, Ambon, Hailendra yang dikonfirmasi secara terpisah membenarkan penerbangan dari dan ke Ambon sempat mengalami gangguan dan tertunda selama tiga jam akibat tingginya curah hujan dan kabut tebal.

"Tinggi curah hujan mencapai 432,2 milimeter per detik dan jarak pandangnya dibawah dibawah 1,2 kilometer sejak pukul 05.00 WIT, sehingga sangat berbahaya bagi pesawat yang akan mendarat maupun terbang," katanya.

Dia mengakui hujan yang turun terus menerus sejak Rabu (24/7) malam mengakibatkan lima pesawat mengalihkan (divert) penerbangannya, di antaranya Travera Air dari Cengkareng, Jakarta dialihkan ke Biak, Papua.

Selain itu Batik Air dan Lion Air dari Jakarta tujuan Ambon, Lion Air Makassar-Ambon dialihkan ke Makassar, serta Wings Air dari Kaimana tujuan Ambon dialihkan ke Langgur.

Sedangkan enam pesawat jadwal keberangkatannya diundur yakni Lion Air tujuan Makassar dan Jakarta, Batik Air tujuan Ambon-Jakarta, Garuda tujuan Makassar, wings Air tujuan Langgur (Maluku Tenggara) serta Travera Air tujuan Jakarta.

Dia menambahkan, aktivitas penerbangan dari dan ke bandara Pattimura telah kembali normal pada Kamis sore, setelah cuaca mulai membaik dan jarak pandang melebihi dua kilometer.

Hailendra juga mengakui, areal parkir serta jalan masuk ruang kedatangan damn keberangkatan tergenang air karena luapan air sungai Sikula, tetapi dengan cepat kembali surut. T. Susilo

Pewarta : Jimmy Ayal
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024