Jakarta (ANTARA) - Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meresmikan rumah sakit kapal terapung yang diberi nama KM Laksamana Malahayati di Dermaga Kade Inggom VVQ9+5M6, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.
KM Laksamana Malahayati, Megawati menyampaikan akan berkeliling ke daerah-daerah pesisir di barat Indonesia sampai akhirnya sandar di dermaga Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Aceh.
"Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, Kapal Laksamana Malahayati ini saya luncurkan," kata Megawati saat acara peresmian.
Upacara peresmian dan peluncuran KM Laksamana Malahayati dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Guntoro yang mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol. Mohammad Fadil Imran.
Dalam rangkaian upacara, beberapa pejabat memberi sambutan, dan kegiatan juga dimeriahkan dengan pemecahan kendi dan peninjauan langsung oleh Megawati beserta rombongan ke dalam kapal.
Dalam sambutannya, Megawati mengaku terinspirasi dari sosok Laksamana Malahayati yang merupakan pahlawan nasional asal Aceh. Dia mendapatkan gelar itu sejak 2017 berkat keberanian dan kegigihannya melawan angkatan perang penjajah kolonial Hindia Belanda.
KM Laksamana Malahayati merupakan kapal yang memiliki panjang 30 meter dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas/layanan kesehatan, termasuk ruang operasi kecil, ruang operasi besar, ruang tunggu, ruang pasca-operasi, dan ambulans kapal.
Kapal itu diawaki oleh 12 anak buah kapal (ABK) dan mengangkut 9 tenaga medis, kata Koordinator Operasional KM Laksamana Malahayati, Laksamana Madya TNI (Purn.) Agus Setiadji saat menyampaikan laporan terkait operasional kapal di hadapan Megawati.
Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan di atas KM Laksamana Malahayati di antaranya operasi bedah bibir sumbing dan mata katarak.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya memuji keberadaan kapal itu, yang pembuatannya didukung oleh Yayasan Mega Gotong Royong.
"Kami diingatkan wilayah maritim mencakup 2/3 wilayah Indonesia. Ini sekali lagi mengingatkan kehadiran negara pada wilayah maritim harus ditingkatkan," tutur Budi Karya Sumadi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati resmikan RS terapung KM Laksamana Malahayati
KM Laksamana Malahayati, Megawati menyampaikan akan berkeliling ke daerah-daerah pesisir di barat Indonesia sampai akhirnya sandar di dermaga Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Aceh.
"Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim, Kapal Laksamana Malahayati ini saya luncurkan," kata Megawati saat acara peresmian.
Upacara peresmian dan peluncuran KM Laksamana Malahayati dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Pusat Kesehatan TNI Mayjen TNI dr. Guntoro yang mewakili Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol. Mohammad Fadil Imran.
Dalam rangkaian upacara, beberapa pejabat memberi sambutan, dan kegiatan juga dimeriahkan dengan pemecahan kendi dan peninjauan langsung oleh Megawati beserta rombongan ke dalam kapal.
Dalam sambutannya, Megawati mengaku terinspirasi dari sosok Laksamana Malahayati yang merupakan pahlawan nasional asal Aceh. Dia mendapatkan gelar itu sejak 2017 berkat keberanian dan kegigihannya melawan angkatan perang penjajah kolonial Hindia Belanda.
KM Laksamana Malahayati merupakan kapal yang memiliki panjang 30 meter dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas/layanan kesehatan, termasuk ruang operasi kecil, ruang operasi besar, ruang tunggu, ruang pasca-operasi, dan ambulans kapal.
Kapal itu diawaki oleh 12 anak buah kapal (ABK) dan mengangkut 9 tenaga medis, kata Koordinator Operasional KM Laksamana Malahayati, Laksamana Madya TNI (Purn.) Agus Setiadji saat menyampaikan laporan terkait operasional kapal di hadapan Megawati.
Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan di atas KM Laksamana Malahayati di antaranya operasi bedah bibir sumbing dan mata katarak.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutannya memuji keberadaan kapal itu, yang pembuatannya didukung oleh Yayasan Mega Gotong Royong.
"Kami diingatkan wilayah maritim mencakup 2/3 wilayah Indonesia. Ini sekali lagi mengingatkan kehadiran negara pada wilayah maritim harus ditingkatkan," tutur Budi Karya Sumadi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Megawati resmikan RS terapung KM Laksamana Malahayati