Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk berkolaborasi mengatasi berbagai permasalahan yang dialami daerah itu.

"Kami mendorong agar Pemerintah Provinsi Sulbar dan LDDI Sulbar dapat berkolaborasi dalam mengatasi persoalan yang dihadapi provinsi ini," kata Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh pada Musyawarah Wilayah III Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Sulbar, di Mamuju, Senin.

Muswil yang mengangkat Tema 'Membangun Sumber Daya Manusia yang Religius Menuju Sulbar yang Maju dan Malaqbi' itu dihadiri para pimpinan forkopimda serta seluruh pengurus DPW dan DPD LDII kabupaten se-Sulbar.

Penjabat Gubernur mengatakan dalam masyarakat ada tiga unsur pokok, yaitu rakyat, umara, dan ulama

"Kalau ini kompak maka negeri akan sejahtera," katanya.

Dengan demikian, katanya, dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Sulbar, seperti stunting, kemiskinan, anak putus sekolah, dan pernikahan anak dibutuhkan frekuensi yang sama.

Apalagi, katanya, LDII memiliki program dan peran yang sangat besar membangun komunikasi untuk menyamakan frekuensi untuk maju dan 'malaqbi' atau bermartabat.

"Konkretnya, bagaimana LDII segera membuat MoU atau nota kesepahaman, nanti kita akan buat perjanjian kerja sama sampai di tingkat kabupaten," ujarnya.

Zudan Arif Fakrulloh meminta dukungan para kiai, ulama, dan seluruh pengurus untuk setiap waktu mengajak anak bersekolah.

Sementara itu, Ketua Umum LDII Pusat KH Chriswanto Santoso menyampaikan komitmennya untuk membantu Pemerintah Provinsi Sulbar menyelesaikan permasalahan seperti kemiskinan dan stunting.

"LDII hadir untuk bisa membantu masyarakat di Sulbar karena salah satu yang dituntut adalah apa yang menjadi permasalahan di Sulbar," katanya.

Ia menjelaskan program pengabdian LDII untuk bangsa terbagi pada delapan klaster, yakni wawasan kebangsaan, dakwah Islam, pendidikan umum, kesehatan, pengobatan herbal, informasi teknologi, ekonomi syariah, pertanian, lingkungan hidup, dan energi baru terbarukan.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024