Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Parmudora) fokus mengembangkan potensi desa wisata di daerah itu.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Rapiuddin Tahir melalui keterangan tertulis di Makassar, Minggu, mengatakan pariwisata merupakan "anak emas" pada era globalisasi, sehingga Pemkab Lutim memprioritaskan pariwisata sebagai salah satu program unggulan agar mendapatkan alokasi anggaran paling besar.
“Kami mau mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Luwu Timur Bumi Batara Guru,” ujar Rapiuddin mewakili Bupati Lutim membuka Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata 2023.
Meskipun pariwisata adalah program prioritas, lanjut dia, harus tetap memperhatikan kearifan lokal, kearifan budaya dan tentu saja kelestarian lingkungan.
Ia mengatakan saat ini era digitalisasi. Jika pariwisata di Lutim ingin maju, maka harus menyediakan akses bagi masyarakat luas, infrastruktur, dan fasilitas.
“Sudah saatnya kita mempunyai website dan aplikasi berbasis smartphone khusus pariwisata, sehingga di mana-mana orang bisa membaca dan mencari tahu letak-letak objek wisata yang ada di Luwu Timur. Jadi, penting bagi kita beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” kata Rapiuddin.
Kepala Dinas Parmudora Lutim Andi Tabacina Akhmad mengemukakan, dalam dua tahun terakhir ini pihaknya mencoba memotivasi semua pemerintah desa yang memiliki objek wisata untuk segera mengembangkan potensi wisatanya dengan program yang disebut oVioDi-oDioA.
“oVioDi-oDioA adalah One Village One Destination, One Destination One Attraction, satu desa sebaiknya punya satu destinasi dan satu tujuan. Jadi, jika orang menyebut nama desa itu, orang langsung ingat bahwa di situ ada objek wisata cantik dan keren, dan ini adalah tugas kita bersama demi Menuju Luwu Timur 1001 Event,” tutur Andi Tabcina.
Adapun peserta pelatihan itu sebanyak 40 orang, yang berasal dari Kelompok Sadar Wisata Desa Argomulyo, Desa Mabonta, Desa Bantilang, Desa Ledu-Ledu, Desa Batu Putih, Desa Kalpataru, Desa Atue, Desa Harapan, Desa Balantang, dan Desa Pekaloa.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Rapiuddin Tahir melalui keterangan tertulis di Makassar, Minggu, mengatakan pariwisata merupakan "anak emas" pada era globalisasi, sehingga Pemkab Lutim memprioritaskan pariwisata sebagai salah satu program unggulan agar mendapatkan alokasi anggaran paling besar.
“Kami mau mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Luwu Timur Bumi Batara Guru,” ujar Rapiuddin mewakili Bupati Lutim membuka Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata 2023.
Meskipun pariwisata adalah program prioritas, lanjut dia, harus tetap memperhatikan kearifan lokal, kearifan budaya dan tentu saja kelestarian lingkungan.
Ia mengatakan saat ini era digitalisasi. Jika pariwisata di Lutim ingin maju, maka harus menyediakan akses bagi masyarakat luas, infrastruktur, dan fasilitas.
“Sudah saatnya kita mempunyai website dan aplikasi berbasis smartphone khusus pariwisata, sehingga di mana-mana orang bisa membaca dan mencari tahu letak-letak objek wisata yang ada di Luwu Timur. Jadi, penting bagi kita beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” kata Rapiuddin.
Kepala Dinas Parmudora Lutim Andi Tabacina Akhmad mengemukakan, dalam dua tahun terakhir ini pihaknya mencoba memotivasi semua pemerintah desa yang memiliki objek wisata untuk segera mengembangkan potensi wisatanya dengan program yang disebut oVioDi-oDioA.
“oVioDi-oDioA adalah One Village One Destination, One Destination One Attraction, satu desa sebaiknya punya satu destinasi dan satu tujuan. Jadi, jika orang menyebut nama desa itu, orang langsung ingat bahwa di situ ada objek wisata cantik dan keren, dan ini adalah tugas kita bersama demi Menuju Luwu Timur 1001 Event,” tutur Andi Tabcina.
Adapun peserta pelatihan itu sebanyak 40 orang, yang berasal dari Kelompok Sadar Wisata Desa Argomulyo, Desa Mabonta, Desa Bantilang, Desa Ledu-Ledu, Desa Batu Putih, Desa Kalpataru, Desa Atue, Desa Harapan, Desa Balantang, dan Desa Pekaloa.