Makassar (ANTARA) - PT Equiport Inti Indonesia (EII) yang merupakan anak perusahaan Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM) mendapatkan kontrak pekerjaan untuk merawat atau memperbaiki alat angkut dan alat angkat di Pelabuhan Petikemas Jayapura, Papua, tahun 2023 senilai Rp6,4 miliar.
"Ini adalah salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional IV dan menjadi wilayah kerja PT EII di bawah SPJM," kata Sekretaris Perusahaan PT EII Saiful Jaya di Makassar, Senin.
Dia mengatakan pihaknya terus meningkatkan layanan teknis di kawasan wilayah timur Indonesia yang merupakan eks wilayah kerja PT Pelindo IV.
Berkaitan dengan hal tersebut, kata dia, pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Terminal Petikemas di Sorong (Provinsi Papua Barat Daya), Jayapura (Papua) dan Tarakan (Kalimantan Utara).
Khusus Pelabuhan Petikemas Jayapura, kata dia, nilai kontrak untuk melakukan perawatan atau perbaikan alat angkat dan angkut adalah Rp6,4 miliar.
Ia menyebut pemeliharaan alat angkat dan alat angkut itu untuk 24 unit dengan nilai masing-masing pembiayaan pemeliharaan sebanyak Rp268,9 juta.
"Nilai tersebut setelah dilakukan negosiasi dengan pihak mitra, baik secara online maupun melalui negosiasi melalui website," ujarnya.
Syaiful mengatakan PT EII mendukung kinerja SPJM dalam hal jasa kemaritiman, khususnya menangani perawatan atau perbaikan seluruh alat angkut dan alat angkat di wilayah kerja SPJM di kawasan timur Indonesia.
"Ini adalah salah satu pelabuhan kelolaan PT Pelindo Regional IV dan menjadi wilayah kerja PT EII di bawah SPJM," kata Sekretaris Perusahaan PT EII Saiful Jaya di Makassar, Senin.
Dia mengatakan pihaknya terus meningkatkan layanan teknis di kawasan wilayah timur Indonesia yang merupakan eks wilayah kerja PT Pelindo IV.
Berkaitan dengan hal tersebut, kata dia, pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Terminal Petikemas di Sorong (Provinsi Papua Barat Daya), Jayapura (Papua) dan Tarakan (Kalimantan Utara).
Khusus Pelabuhan Petikemas Jayapura, kata dia, nilai kontrak untuk melakukan perawatan atau perbaikan alat angkat dan angkut adalah Rp6,4 miliar.
Ia menyebut pemeliharaan alat angkat dan alat angkut itu untuk 24 unit dengan nilai masing-masing pembiayaan pemeliharaan sebanyak Rp268,9 juta.
"Nilai tersebut setelah dilakukan negosiasi dengan pihak mitra, baik secara online maupun melalui negosiasi melalui website," ujarnya.
Syaiful mengatakan PT EII mendukung kinerja SPJM dalam hal jasa kemaritiman, khususnya menangani perawatan atau perbaikan seluruh alat angkut dan alat angkat di wilayah kerja SPJM di kawasan timur Indonesia.