Makassar (ANTARA) - Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melakukan proses evaluasi (evaluation desk) dalam rangka pembukaan program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular (BTKV) Fakultas Kedokteran Unhas melalui aplikasi zoom meeting, Senin.

Ketua KKI dr Pattiselanno menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim taskforce FK Unhas yang telah menyelesaikan proposal pengajuan pendirian BTKV.

Saat ini, kata dia, Indonesia hanya memiliki kurang lebih 170 dokter spesialis BTKV yang tidak seimbang dengan jumlah penduduk Indonesia. Idealnya, dengan jumlah penduduk Indonesia setidaknya memiliki 540 dokter spesialis BTKV.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof. Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc, dalam sambutan pembukaan memberikan apresiasi atas upaya peningkatan kualitas yang terus dilakukan oleh FK Unhas.

Menurutnya, kesehatan merupakan sebuah kunci negara maju, apa yang dilakukan oleh FK Unhas dalam menghadirkan PPDS BTKV merupakan langkah yang sesuai untuk mendukung peningkatan layanan kesehatan Indonesia.

“Unhas tentu memberikan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas yang dilakukan setiap fakultas di Unhas. Pendirian BTKV FK Unhas menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan tenaga spesialis saat ini. Untuk itu, kami mengharapkan, hasilnya akan sejalan dengan harapan Unhas untuk pendirian BTKV,” kata Prof. JJ.

Desk Evaluasi merupakan tahapan penting dalam rangkaian pendirian program studi baru pada institusi pendidikan. Rangkaian tahapan pendirian prodi yang dimaksud adalah berawal dari pengajuan proposal ke kolegium sehingga mendapatkan rekomendasi kolegium, lalu ke KKI untuk dilakukan Desk Evaluasi untuk diverifikasi proposal pembukaan prodi.

Setelah dilakukan verifikasi proposal, lalu dilakukan visitasi lapangan pada calon prodi, jika memenuhi kelayakan sebagai prodi baru.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKI lakukan evaluasi pada Pendidikan Spesialis Bedah Torak FK Unhas

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024