Makassar (ANTARA Sulsel) - Konsil LSM Indonesia melalui diskusi mendorong konsep pembangunan berkelanjutan Kota Makassar melalui dana tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR).
"Dikusi ini kita laksanakan sebagai ajang berbagi gagasan, mendalami metode implementasi sekaligus menyusun rencana pembangunan berkelanjutan melalui CSR," kata Koordinator Perwakilan Konsil LSM Sulawesi Selatan, Rusdi Idrus, di Makassar, Selasa.
Pengurus Asosiasi Filanthropi Indonesia Abdul Rahman, mengatakan pentingnya konsep pembangunan berkelanjutan di Kota Makassar apalagi kota ini memiliki banyak persoalan yang harus dicarikan solusi terbaik.
Persoalan di Kota Makassar yang menjadi fokus utama untuk diselesikan dalam jangka yakni terkait masalah sampah, macet, banjir, polusi, geng motor, premanisme dan prilaku Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN).
Sementara untuk jangka panjang tentu persoalan demokrasi, HAM, lingkungan hidup, tata ruang yang kacau termasuk impian wali kota untuk menjadikan Makassar sebagai kota dunia.
"Melalui CSR dari perusahaan tentu akan membantu menyelesaikan sejumlah persoalan yang terjadi sekarang ini," katanya.
Forum CSR Makassar Muhammad Akbar, menjelaskan akan terus mendorong dan mensosialisakan apa yang menjadi program CSR. Pihaknya juga berencana mengumpulkan sejumlah pihak khususnya pimpinan perusahaan untuk bertatap muka dengan wali kota Makassar.
"Program CSR itu belum terlalu dimengerti dan bahkan kadang kala dikira minta sumbangan. Makanya langkah pertama kita yakni mengajak seluruh pihak yang memiliki komitmen membantu," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, menilai program CSR dari beberapa perusahaan sangat membantu dalam merealisasikan program pembangunan pemerintah.
Di awal kepemimpinannya bersama wakil Wali Kota Syamsu Rizal, diakui telah berhasil merangkul segenap potensi untuk mensukseskan berbagai program kerja yang tertuang dalam visi misi pemerintah.
Danny, sapaan akrab wali kota mengatakan, dengan adanya dukungan dari semua pihak, akhirnya disepakati membentuk Forum Progran Kemitraan Bina Lingkungan (CSR-PKBL). Keberadaan forum ini diharapkan dapat lebih bersinergi dengan korporasi yang mempunyai keinginan untuk berperan dalam membangun kota Makassar.
"Forum ini juga akan menjadi alat untuk koordinasi yang lebih efektif demi kelancaran penyaluran CSR masing-masing korporasi," ujarnya.
Rasa solidaritas dan soliditas antara pemkot dan pihak swasta menjadi kekuatan untuk kemajuan kota yang dituangkan dalam visi kota sebagai "Smart City"
Selama ini, kata dia, berbagai pihak swasta telah menunjukkan dukungan seperti dalam program Makassar Tidak Rantasa/jorok (MTR) yang dicanangkan pasangan Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal. Agus Setiawan