Makassar (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan III-2024 mencapai 5,08 persen dibanding tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari triwulan sebelumnya 4,98 persen, termasuk lebih tinggi pula dari pertumbuhan ekonomi nasional 4,95 persen.
“Perkembangan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong kinerja oleh Lapangan Usaha (LU) Pertanian dan Perdagangan, seiring dengan masih berlangsungnya panen padi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, juga dipicu oleh peningkatan produksi perikanan, serta meningkatnya aktivitas masyarakat menjelang pelaksanaan Pilkada.
Sementara dari sisi perkembangan harga, inflasi Sulsel pada 2024 relatif terjaga yaitu sebesar 1,23 persen.
Inflasi tersebut lebih rendah dari inflasi nasional dan berada di bawah target inflasi nasional yaitu 2,5±1 persen.
Oleh karena itu, kata Rizki, secara spasial inflasi tahunan seluruh kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sulsel juga relatif terjaga di bawah target inflasi nasional.
Dia juga mengatakan, kondisi ekonomi Sulsel saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan, baik dari kondisi ekonomi global maupun domestik.
Menurut dia, tantang dari sisi ekonomi global masih tetap sama, disebabkan konflik geopolitik, diikuti tertahannya penurunan inflasi global, sehingga diperkirakan perekonomian akan melambat pada 2025 dan 2026.
Meskipun demikian, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 menunjukkan optimisme dengan proyeksi pertumbuhan pada kisaran 4,8 hingga 5,6 persen.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil dan diprakirakan meningkat, serta kinerja investasi dan ekspor yang tetap positif.
