Makassar (ANTARA) - Tim senam Sulawesi Selatan terancam absen mengikuti Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) September 2023 karena kepengurusan Persatuan Senam Indonesia (Persani) Sulsel telah berakhir sejak Februari 2022.

Pelatih senam Sulsel Arif Ramli di Makassar, Rabu, berharap pengurus segera menggelar musyawarah provinsi (Musprov) untuk menentukan kepengurusan baru sehingga berhak mengikuti babak kualifikasi PON 2023.

"Ada rencana membahas pelaksanaan Musprov Persani Sulsel pada pekan ini. Semoga bisa berjalan sukses dan kepengurusan Perpani Sulsel kembali aktif," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tetap mempersiapkan 16 atlet untuk tampil di Pra-PON. Dari 16 atlet itu, lima diantaranya merupakan alumni PON XX Papua 2020.

Kelima atlet tersebut adalah Muthia Nur Cahya pada kategori artistik putri, Duhri Nurhadi dan Muhammad Taufik pada artistik putra, Dwi Satriana dan Nur Amalia pada kategori artistik putri.

Sedangkan sisanya dipilih melalui seleksi yang digelar menjelang pelaksanaan babak kualifikasi Pra-PON 2023.

Arif juga mengatakan atlet terus menggelar latihan seperti biasa dan tetap fokus untuk persiapkan mengikuti Pra PON sambil berharap kepengurusan segera terbentuk sehingga layak tampil di PraPON mendatang.

"Kami tetap fokus berlatih serius untuk meningkatkan kemampuan demi menjaga peluang," ujarnya.

Terkait kondisi keuangan yang terbatas dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel untuk agenda 2023, pihaknya tetap berharap bisa memberangkatkan seluruh atlet ke Pra-PON.

"Kami juga tetap menunggu kepastian anggaran namun diharapkan bisa memberangkatkan seluruh atlet," jelasnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024