Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melakukan edukasi kepada masyarakat di daerah itu terkait pengolahan sampah bernilai ekonomis.
"Edukasi pengelolaan sampah ini sebagai upaya membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan," kata Kepala DLHK Kabupaten Polewali Mandar Agusnia Hasan Sulur.
Kegiatan itu, kata Agusnia Hasan Sulur, dilaksanakan DLHK Polewali Mandar bersama Bank Sampah Induk Sipamandaq dan Pemerintah Kecamatan Wonomulyo.
Pada kegiatan itu lanjutnya, para petugas kebersihan, pedagang dan masyarakat serta pelajar SMPN 5 Wonomulyo, diberikan pemahaman bagaimana cara melakukan pemilahan sampah yang benar sehingga memiliki nilai ekonomi.
"Upaya ini sebagai komitmen kami mewujudkan Kabupaten Polewali Mandar zero sampah," ucap Agusnia Hasan Sulur.
Baca juga: Pemkab Polewali Mandar salurkan 520 ton beras bantuan pangan 2023
Kegiatan itu juga kata Agusnia Hasan Sulur, sebagai implementasi Perda tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Sampah yang Berbasis Lingkungan Desa dan Kelurahan.
"Serta, surat edaran bupati bagaimana seluruh pelaku usaha, seluruh elemen masyarakat dan lingkup pemerintah, harus melakukan pengolahan sampah," katanya.
Ia berharap, kegiatan yang dilaksanakan di Pasar Induk Wonomulyo dan Alun-alun Wonomulyo itu dapat terus berlanjut di seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
Pasar Induk Wonomulyo tambahnya, merupakan pasar terbesar di Provinsi Sulbar yang aktivitasnya berlangsung selama 24 jam, sehingga menghasilkan banyak sampah.
"Kami berharap, kegiatan ini terus berlanjut dan dilakukan di seluruh kecamatan di Polewali Mandar," ujar Agusnia Hasan Sulur.
Pada kegiatan tersebut, sampah yang berada di kawasan Pasar Induk Wonomulyo dan Alun-alun Wonomulyo dikumpulkan kemudian dipilah untuk memilih sampah yang bernilai ekonomis, selanjutnya dilakukan penimbangan oleh Bank Sampah Induk Sipamandaq.
"Edukasi pengelolaan sampah ini sebagai upaya membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan," kata Kepala DLHK Kabupaten Polewali Mandar Agusnia Hasan Sulur.
Kegiatan itu, kata Agusnia Hasan Sulur, dilaksanakan DLHK Polewali Mandar bersama Bank Sampah Induk Sipamandaq dan Pemerintah Kecamatan Wonomulyo.
Pada kegiatan itu lanjutnya, para petugas kebersihan, pedagang dan masyarakat serta pelajar SMPN 5 Wonomulyo, diberikan pemahaman bagaimana cara melakukan pemilahan sampah yang benar sehingga memiliki nilai ekonomi.
"Upaya ini sebagai komitmen kami mewujudkan Kabupaten Polewali Mandar zero sampah," ucap Agusnia Hasan Sulur.
Baca juga: Pemkab Polewali Mandar salurkan 520 ton beras bantuan pangan 2023
Kegiatan itu juga kata Agusnia Hasan Sulur, sebagai implementasi Perda tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Bupati tentang Pengelolaan Sampah yang Berbasis Lingkungan Desa dan Kelurahan.
"Serta, surat edaran bupati bagaimana seluruh pelaku usaha, seluruh elemen masyarakat dan lingkup pemerintah, harus melakukan pengolahan sampah," katanya.
Ia berharap, kegiatan yang dilaksanakan di Pasar Induk Wonomulyo dan Alun-alun Wonomulyo itu dapat terus berlanjut di seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
Pasar Induk Wonomulyo tambahnya, merupakan pasar terbesar di Provinsi Sulbar yang aktivitasnya berlangsung selama 24 jam, sehingga menghasilkan banyak sampah.
"Kami berharap, kegiatan ini terus berlanjut dan dilakukan di seluruh kecamatan di Polewali Mandar," ujar Agusnia Hasan Sulur.
Pada kegiatan tersebut, sampah yang berada di kawasan Pasar Induk Wonomulyo dan Alun-alun Wonomulyo dikumpulkan kemudian dipilah untuk memilih sampah yang bernilai ekonomis, selanjutnya dilakukan penimbangan oleh Bank Sampah Induk Sipamandaq.