Makassar (ANTARA) - Sebanyak 5.558 calon mahasiswa baru (maba) mengikuti tes sistem secara elektronik (SSE) ujian masuk mandiri Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang digelar pada 17-20 Juli 2023..
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Mardan di Makassar, Senin, mengatakan tahun ini kuota jalur ujian masuk mandiri UIN Alauddin sebanyak 1.010 mahasiswa, namun kuota tersebut masih dapat bertambah.
"Kuota 1.010 mahasiswa, tetapi ada aturan bahwa jalur yang tidak terpenuhi akan diisi melalui jalur ujian masuk mandiri, seperti SPAN PTKIN yang lulus sekitar 1.200 orang, namun hanya 500 orang yang mendaftar ulang," kata Prof Mardan.
Menurutnya, dari empat jalur seleksi yang telah selesai, yaitu SNBP, SNBT, SPAN PTKIN, dan UM PTKIN, hanya sekitar 70 persen yang melakukan daftar ulang.
Baca juga: UIN Alauddin tuan rumah pengembangan bisnis PTKIN se-Indonesia
Baca juga: UIN Alauddin Makassar terima 1.173 mahasiswa baru jalur SPAN PTKIN
Baca juga: UIN Alauddin dan BPS Gowa kerja sama pengembangan data
Terkait maraknya kabar pungutan liar yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab, Prof Mardan mengatakan camaba tidak terpengaruh, karena hal tersebut tidak dibenarkan.
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humanuira itu memastikan pihaknya akan menjalankan seleksi secara terbuka dan transparan.
"SOP sudah jelas dan kami mengikuti edaran KPK untuk meningkatkan tata kelola seleksi penerimaan mahasiswa baru," ujarnya.
Prof Mardan menyampaikan sebagai penyelenggara selalu konsisten dengan aturan dan mengedepankan objektivitas sesuai dengan kriteria skoring kelulusan.
Prof Mardan berharap seleksi melalui ujian masuk mandiri akan menghasilkan calon mahasiswa yang siap menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan lebih cepat dari yang diharapkan.
Dengan demikian, diharapkan para calon mahasiswa yang terpilih dapat segera berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan di UIN Alauddin.
Dengan transparansi dan komitmen yang kuat dalam melaksanakan seleksi ujian masuk mandiri, UIN Alauddin Makassar berharap dapat membentuk generasi penerus yang berkualitas dan berintegritas tinggi dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Alauddin, Prof Mardan di Makassar, Senin, mengatakan tahun ini kuota jalur ujian masuk mandiri UIN Alauddin sebanyak 1.010 mahasiswa, namun kuota tersebut masih dapat bertambah.
"Kuota 1.010 mahasiswa, tetapi ada aturan bahwa jalur yang tidak terpenuhi akan diisi melalui jalur ujian masuk mandiri, seperti SPAN PTKIN yang lulus sekitar 1.200 orang, namun hanya 500 orang yang mendaftar ulang," kata Prof Mardan.
Menurutnya, dari empat jalur seleksi yang telah selesai, yaitu SNBP, SNBT, SPAN PTKIN, dan UM PTKIN, hanya sekitar 70 persen yang melakukan daftar ulang.
Baca juga: UIN Alauddin tuan rumah pengembangan bisnis PTKIN se-Indonesia
Baca juga: UIN Alauddin Makassar terima 1.173 mahasiswa baru jalur SPAN PTKIN
Baca juga: UIN Alauddin dan BPS Gowa kerja sama pengembangan data
Terkait maraknya kabar pungutan liar yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab, Prof Mardan mengatakan camaba tidak terpengaruh, karena hal tersebut tidak dibenarkan.
Mantan Dekan Fakultas Adab dan Humanuira itu memastikan pihaknya akan menjalankan seleksi secara terbuka dan transparan.
"SOP sudah jelas dan kami mengikuti edaran KPK untuk meningkatkan tata kelola seleksi penerimaan mahasiswa baru," ujarnya.
Prof Mardan menyampaikan sebagai penyelenggara selalu konsisten dengan aturan dan mengedepankan objektivitas sesuai dengan kriteria skoring kelulusan.
Prof Mardan berharap seleksi melalui ujian masuk mandiri akan menghasilkan calon mahasiswa yang siap menyelesaikan studi tepat waktu, bahkan lebih cepat dari yang diharapkan.
Dengan demikian, diharapkan para calon mahasiswa yang terpilih dapat segera berkontribusi positif bagi masyarakat setelah menyelesaikan pendidikan di UIN Alauddin.
Dengan transparansi dan komitmen yang kuat dalam melaksanakan seleksi ujian masuk mandiri, UIN Alauddin Makassar berharap dapat membentuk generasi penerus yang berkualitas dan berintegritas tinggi dalam menghadapi tantangan di masa depan.